15.

1.5K 280 11
                                    


Bahasa non-baku!

“Hehehe.”

Osamu yang sedang merebahkan tubuhnya di atas kasur mengeryitkan keningnya, ia menoleh kearah kembarannya yang sedang tiduran di atas sofa kamar, wajahnya begitu cerah, matahari bahkan kalah.

“Ngape lo? Udah gila?”

Atsumu, wajah pemuda itu kini sudah full merah, tomat kalah jauh.

“Ih najis! NGAPA LO, ANJIR?! SENYAM-SENYUM GITU?!” Osamu meraih bantal lalu melemparkannya pada jamet pirang itu.

“Apasih, bangsat!?”

“Muka lo najis banget, cuci sana!”

“Heleh! Bilang aja iri, iri ya iri aja!” ejek Atsumu.

Sudut bibir Osamu berkedut, dahinya berkerut emosi, “Capek gue.. capek..”

Atsumu menyengir lalu berjalan mendekati Osamu yang duduk di pinggiran kasur, “Eh, Sam. Seumpamanya abang lo yang tampan ini punya pacar, respon lo bakal gimana?”

“Kasihan sih?”

“Loh kenapa?” bingung Atsumu, “Kasihan siapa?”

“Lo nya, gue kasihan sama lo.”

“KOK GUE?! GUE KENAPA?!” Atsumu melotot.

“Bangun, bang. Turumu mireng, mana ada cewek yang suka sama lo.. paling dia suka sama lo karna pengen deket ama gue.”

“EH! NGENT-”

---

“Diet? Nggak bisa sih..” [Name] mengunyah coklat di dalam mulutnya, gadis itu menatap tantenya yang kini sedang duduk di hadapannya dengan ekspresi tolol.

“Ya ampun.. katanya mau glow up?!” wanita berlipstik semerah darah itu mencubit lemak pinggang [Name] tak santai hingga sang empu memekik.

“Sakit, tante-”

“Heh!”

“Maksudnya.. Aunt. Sama aja kalik!”

“Beda lah!” Aunty [Name] menyibakan rambut cetarnya kebelakang, “Kalo ada unsur England-england-nya tuh kedengaran uwow!”

“Iyain,” dengan cuek [Name] kembali memakan coklat batangan di tangannya.

“Kapan nikah, Tan- Aunt?”

Aunty [Name] menyipitkan matanya, “Nikah? Apa itu? Tidak! Tidak ada! Dalam list kehidupan saya, saya tidak akan pernah menikah!”

[Name] mengangguk-angguk, “Yah.. padahal pengen banget manggil cowok tan- maksudnya Aunty, Uncle.”

“Uncle apaan?! Nggak ada angkel-angkel! No husband-husband life!” kedua tangan Aunty [Name] dikibaskan penuh dramatis.

“Terus.. abang-abang yang jual soto itu gimana?”

“Hah? Siapa, anjrot- eh ya ampun! Kebablasan!” Aunty [Name] menutup telinga keponakannya panik, “Jangan ditiru ya, manis!!”

“Iya-iya, nggak!!” [Name] mengerucutkan bibirnya, “Aunt, minta duit dong~”

“Buat apa?” Aunty [Name] menyandarkan punggungnya kebelakang sofa lalu mengorek telinganya.

“Beli sirum..” dahi [Name] berkerut, ia berpikir, ‘Yang dipake Mika itu sirum bukan sih?’

“Hah? Sirum apaan? Sirup?”

“Bukan! Yang dipake buat wajah itu loh, yang bikin glow in the dark. Nggak canda!”

“Serum?”

“Nah iya! Serum! Boleh ya, Tan- Aunty!!? [Name] pengen caper sama anak voli nih nanti pas masuk sekolah.” [Name] mengerucutkan bibirnya memohon, cemat-cemot.

Aunty [Name] memasang raut jijik, “Bersihkan dulu itu congor kau!”

Dengan santai [Name] mengusap bibirnya, bekas coklat yang tadi menempel hilang, ia menyengir hingga menunjukkan giginya yang ketempelan coklat.

“[NAME]! KAMU KOK JOROK SIH?!”

---

Funfact! : Mbak [Name] kalo udah sama Aunty-nya nggak kenal kata malu!

HE is a good BOY [MIYA ATSUMU X Reader]Onde histórias criam vida. Descubra agora