11.

1.7K 346 12
                                    


Bahasa non-baku!

“Ampun deh.. nih angkot mana dah! Kok kagak dateng-dateng, mana mau malem!” [Name] duduk gelisah di atas kursi halte, senja di ufuk barat semakin jelas tanda malam akan menjelang tak lama kemudian, sudah dua jam gadis itu menunggu, air matanya menumpuk di pelupuk mata.

“Masak nggak dateng..” suaranya bergetar menahan tangis, sekolah sudah ditutup sejam yang lalu, kini tinggal ia sendiri di sini.

“Ish! Lama banget sih!!”

“Ukh..” tak kuat lagi, [Name] pun menangis.

“Mamah..” ia terisak pelan, matanya bergetar mengedar kesekitar, takut-takut jika penunggu sekolah merasa terganggu.

“Nggak bawa HP lagi..” [Name] bergumam terisak-isak, “Bus juga udah kagak ada yang lewat, apes amat idup gue.”

“Maki rumahnya jauh, gue musti gimana ya ampun!” [Name] mengusap wajahnya kasar, “Pulang jalan kaki kalik ya?”

“Nggak ah! Ntar dikira gembel!”

“Terus, disini sampe besok gitu!?”

“Huwa!! Kesel-kesel-kesel!”

“Loh? [Name]?”

“AKH! ANAK BABI!” latah [Name] kaget hingga bangkit dari duduknya, ia melotot kearah suara tadu berasal.

“Ya ampun! Tak kiro dedemit!” [Name] mengelus dadanya.

Atsumu, si jamet pirang, entah bagaimana caranya dia bisa ada di sini, pemuda itu nampak mengenakan kaos pendek berwarna hitam dengan tulisan tebal berwarna putih di bagian dada yaitu 'Take it slow', celana training panjang berwarna hitam membalut kedua kaki jenjang pemuda itu, pake sandal sualo.

Atsumu menyengir lalu menggaruk tengkuknya, “Kamu ngapain di sini?”

[Name] memasang raut ingin menangis, “Nungguin angkot.”

“Huh? Angkot? Mana ada angkot lewat jam segini.”

[Name] mengusap matanya, “Nah itu!”

Atsumu loading, “Oh.” Si pirang mengangguk paham, lalu ia merogoh sakunya mengeluarkan sebuah kunci motor.

“Mau aku anter pulang?” tawar Atsumu sambil tersenyum, [Name] menimbang-nimbang.

“Bentar lagi malem loh, kamu nggak takut di sini-”

“Iya!” [Name] membenarkan posisi tas di bahunya, “Nggak ngerepotin kan?”

“Nggak kok,” Atsumu tersenyum, “Motorku ada di parkiran umum, deket warungnya mang ujang, jalan kesana dikit nggak pa-pa kan?”

Gadis bernetra [Eye color] itu mengangguk, ia sudah berserah pada Atsumu, dari pada menunggu di sini hingga malam dan tak jadi pulang.

‘Yes! Bonceng [Name]!’

---

HE is a good BOY [MIYA ATSUMU X Reader]Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora