Perpisahan

12 5 2
                                    

Hay,
Hadir lagi setelah beberapa hari nggak up.
Jangan lupa follow dulu ya,
caseyathaya

Lalu, tekan bintang dan komen karena semua itu gratis.

"Bagi sebagian orang perpisahan itu menyakitkan tetapi bagi sebagian orang lagi perpisahan itu membuat hati lebih tenang."

♡♡♡

Liburan semester pertama di kelas tiga berakhir, aku kembali masuk ke sekolah yabg hanya tinggal beberapa bulan lagi sebelum ujian kelulusan.

Aku masih biasa saja dengan gengku, tidak ada satu pun dari mereka yang menjelaskan kejadiaan saat mereka pergi ke gua cermai. Bagiku juga tidak masalah, karena aku juga sudah menerimanya.

Tentang surat yabg ku kirimkan pada Yogi? Tidak ada juga pembahasan, dan itu semua aku anggap selesai.

Suatu hari, anak-anak mengajakku untuk pergi ke Kaliurang saat anak-anak STM libur magang dan sudah kembali ke Jogja.

Wita yang saat itu sudah mulai dekat dengan Erry, setelah berakhir dengan Adit.

"Ikutan ya, plis!" rengek Tata kepadaku yang aku hanya menjawab dengan kata. "InsyaAllah."

"Bisa ya, ini mungkin akan jadi pergi bersama terakhir sebelum kita ujian." ucap Tata lagi.

"Aku usahain," jawabku.

"Ayolah," ajak Wita dan Nika hanya tersenyum, kini status Nika sudah menjadi pacar Yogi.

Semua sudah berubah, aku mulai jarang ikut hangout mereka, dan lebih sering pulang sendirian.

"Mentari, kamu marah?" tanya Tata.

"Nggak, kan aku sendiri yang memutuskan menjauh dari kalian," sahutku.

"Tapi tahu nggak? Waktu di gua cermai kemarin semuanya merasa kehilangan kamu, apalagi Adit dia bilang nggak ada kamu nggak ramai, tetap ada yang beda." ucap Tata.

"Mungkin karena belum terbiasa saja," ujarku dengan tersenyum.

Ya, hubungan kami memang sudah tak sehangat dulu, tak seceria dulu. Aku lebih memilih fokus kepada ujianku. Dan, kejadian ini lah awal dimana aku mulai tidak percaya dengan sebuah arti persahabatan.

*

Minggu pagi, akhirnya aku ikut dengan ajakan geng lima akan pergi ke kaliurang. Aku seperti biasa bareng dengan Yogi, dan akan berkumpul di tempat Erry. Beberapa sudah berada di sana, aku bersama Andika. Karena Yogi sudah bersama Nika kemana saja, dan kali ini Wita bersama Erry, tidak menyangka Erry mampu menyembuhkan luka Wita karena Adit.

"Mentari, kamu kok nggak ikut pas ke tempat Yogi malam itu, dan ke gua cermai juga nggak ada?" tanya Erry saat kami belum berangkat masih menunggu yang lain.

"Nggak papa," sahutku.

"Tumben loh," sahut Erry dan aku hanya tertawa kecil.

Setelah semua berkumpul, kami pun mulai melakukan perjalanan dengan sepeda motor, macam orang konvoi. Pelan dan membelah jalan raya. Hanya pergi ke taman bermain, yang disana pun juga hanya duduk melihat monyet berkeliaran di taman Telogo Putri.

Kisah Putih Abu-Abu [Mentari] ✅Where stories live. Discover now