Perjalanan pulang

14 5 8
                                    

Update lagi nih,
Maaf ya slow update
Silahkan follow dulu akun saya
caseyathaya

🌧🌧

-Kecewa itu karena sikap dan perilaku, jika sudah kecewa kata maaf pun susah untuk diucapkan.-

**

Kubersihkan diri di kamar mandi dekat dengan mushola, celana panjang hitam yang berubah menjadi coklat karena seringnya terpeleset dan terjatuh hanya bisa di bersihkan sedikit.

Hawa dingin masih sangat terasa, rasa lapar dan haus juga memberontak. Bahkan tenggorokan rasanya sangat kering, termasuk hati yang sangat merasa tersakiti.

Mereka masih ada di base camp saat aku keluar dari kamar mandi mushola, aku masih melihat mereka, tapi aku acuhkan pandangan mereka. Bahkan tak ada satupun dari mereka yang mendekat kepadaku, karena aku masing berada di area mushola.

Entah ada apa dengan mereka?

Bahkan saat mereka meninggalkan aku dan turun ke jalanan besar aku juga tak tahu, pada akhirnya Indra yang membantuku dan menemaniku untuk kembali pulang.

"Temanmu sudah turun mungkin," kata Indra ketika melihatku bingung kehilangan jejak mereka.

"Udah nggak papa, nanti aku temani sampai bis jurusan Jogja." Ujarnya kembali.

Aku masih saja terdiam dan tak banyak berbicara, lalu kami pun meninggalkan base camp.

"Mau makan dulu?" Tanya Indra sambil berjalan menuruni camp ke jalan besar.

"Nggak lapar," sahutku.

"Ohw.."

Masih dengan hentakan kaki yang merasa kesal, melangkah dengan mood yang tidak baik, dan mungkin inilah pendakian terburukku tidak sesuai ekspektasi.

Kuran lebih satu jam, sudah sampai di jalan besar, dan menunggu bis yang akan membawa ke terminal Magelang.

"Nanti turun bis kita makan dulu ya, mampir rumahku mau? Rumahku dekat jalan besar itu kok, tadi kamu pasti lewat. Kamu pucet sekali, makan dulu saja."  Ucapnya sambil menunggu bis.

"Hm, nggak usah!" Sahutku.

"Temen-temenmu kok gitu sih," kata Indra yang membuatku harus menjawab dengan menggelengkan kepala tanda tidak tahu.

Setelah menunggu agak lama, bis datang dengan kondisi penuh dengan pendaki, kami pun turun di depan rumah Indra dengan kedua temannya. Dan benar ternyata rumahnya di pinggir jalan dekat jembatan sungai Elo, sambutan hangat dari kedua orang tuanya dan kakaknya. Mengajak berbincang dan aku menunggu Indra mandi yang akan mengantarku sampai ke Terminal Magelang, dari obrolanku dengan kedua orang tua Indra yang mengatakan jika sering teman teman Indra setiap habis mendaki selalu mampir hanya untuk rehat dan minum. Keluarga yang baik ternyata.

Seusai mandi aku masih bersama kedua teman Indra, kami menuju warung makan sekitar rumahnya dan Indra memaksaku untuk tetap makan. Padahal aku nggak lapar dan rasanya nggak enak saja makan sepagi itu.

Usai makan pagi yang terpaksa, aku langsung pamit kepada Indra dan kedua temannya, dan naik kembali ke Bis yang akan mengantarku pulang ke Jogjakarta.

Kisah Putih Abu-Abu [Mentari] ✅Where stories live. Discover now