LV - 29. Curhat Dong, Sy!

Magsimula sa umpisa
                                    

Bearly meringis mengingat kejadian itu. Waktu itu dia memang ikut mendiamkan Sissy alih-alih membujuknya karena dia pikir Sissy sedang tidak ingin bicara dengannya. Jadi, Bearly membantu Sissy melancarkan acara ngambeknya dengan tidak mengajaknya bicara.

“Ya sorry, tapi ngambek lo sama ngambeknya Kak Agam emang beda, sih. Ngambeknya Kak Agam nyeremin, gue jadi takut kalau dia ngambek lama-lama. Mana kami sebangku lagi.”

“Terus, maksud kamu, kamu dulu nggak bujuk aku karena aku ngambeknya nggak nyeremin gitu?” tuntut Sissy dengan cemberut.

“I-iya bisa dibilang gitu.”

Sissy berdecak kesal sebelum kembali membicarakan topik utama tentang Bearly dan Agam.

“Tapi, nggak ada salahnya kamu mulai nyoba jalin hubungan yang tulus sama Kak Agam. Aku yakin Kak Agam nggak akan nyakitin kamu. Walau kamu ngelak dan bilang nggak suka sama Kak Agam, tapi aku tahu kalau kamu sebenarnya ada perasaan sama dia.”

“Gue masih takut,” sahut Bearly lirih.

“Kamu selalu berpikir kalau cinta itu menyeramkan dan berbahaya karena yang kamu lihat emang kayak gitu, Bear. Coba sekali-kali kamu lihat kisah cinta yang bahagia. Banyak pasangan yang langgeng. Mereka mencintai sampai akhir hayat.”

Yang diucapkan Sissy memang benar. Selama ini Bearly jarang menonton kisah cinta romantis karena berpikir kisah nyata tidak seindah itu karena kejadian-kejadian di sekitarnya sudah membuktikannya.

“Makanya, kamu itu lihatnya jangan kisah Romeo dan Juliet. Coba kamu lihat Habibie dan Ainun, mereka salah satu pasangan yang langgeng dan bahagia.”

Ya, Bearly mengakuinya. Bahkan banyak yang memimpikan ingin memiliki sosok laki-laki seperti Pak Habibie dan sosok perempuan seperti Bu Ainun.

Namun, di jaman sekarang mencari laki-laki seperti Pak Habibie sama seperti mencari sebuah jarum dalam tumpukan jerami, sangat sulit. Lagi pula Bearly juga tidak se-luar biasa Bu Ainun sampai pantas mendapatkan laki-laki seperti Pak Habibie.

“Sebenarnya pemikiran kamu itu tergantung sama apa yang kamu lihat. Aku ngerti kamu trauma karena kejadian tragis itu terjadi sama orang terdekat kamu, tapi nggak semua orang punya kisah sama, Bear. Kamu nggak bisa jadiin masalah orang lain sebagai gambaran masalah kamu nantinya karena kisah yang kalian lalui pasti berbeda. Masalahnya pun akan berbeda.”

Bearly mendengarkan ucapan Sissy dengan serius. Walaupun jomblo, tapi pengetahuan Sissy dalam hal percintaan tidak perlu diragukan lagi. Novelnya saja berjejer-jejer di rak.

“Sebenarnya tergantung orangnya juga karena setiap orang punya penyelesaian yang berbeda untuk masalahnya. Ada yang punya pikiran panjang dan ada yang punya pikiran pendek. Tapi, terkadang kamu harus egois. Pikirin kebahagiaan kamu di atas kebahagiaan orang lain. Jadi, lakuin apapun yang buat kamu bahagia, yang masih dalam konteks positif. Nggak usah pikirin nantinya. Biarin semuanya mengalir. Apapun masalahnya hadapi dengan tenang karena kamu nggak sendiri.”

Bearly manggut-manggut mendengar Sissy yang sedang ceramah di depannya. Tidak salah dia tadi meminta Sissy datang ke rumahnya. Ternyata keberadaan Sissy bisa sedikit memberikannya pencerahan.

“Jadi, kalau kamu emang udah punya rasa sama Kak Agam, it’s okay. Jalanin hubungan kalian dengan tulus. Nggak usah pikirin masalah yang akan kalian hadapi nantinya. Yang penting kamu bahagia jalaninnya.” Sissy akhirnya menyudahi sesi ceramahnya.

“Tapi, lo tahu kan, Sy, ngilangin rasa takut buat jatuh cinta nggak semudah itu. Gue takut saat gue udah benar-benar cinta sama Kak Agam, Kak Agam akan nyakitin gue.”

“Kamu sadar nggak, Bear, dengan kamu setuju sama syarat dari Kak Agam itu sama aja kamu lebih mikirin perasaan dia daripada perasaan kamu sendiri?”

“Seperti yang pernah kamu bilang, ini taruhannya hati lho. Tapi, kamu tetap milih pertahanin hubungan kamu dengan Kak Agam walau kamu takut daripada lihat Kak Agam bersikap dingin sama kamu. Sederhananya, kamu akan ngelakuin apapun termasuk hal yang nggak kamu suka demi bisa buat Kak Agam balik hangat lagi sama kamu,” lanjut Sissy menyimpulkan.

“Kok kedengarannya kayak gue bucin banget sih, Sy?” protes Bearly tidak suka dengan kesimpulan yang Sissy cetuskan.

“Kenyataannya emang gitu, Bear, cuma kamu nggak sadar. Kamu terus ngelak perasaan kamu padahal itu percuma. Yang ada kamu akan sakit nantinya.”

“Terus, gue harus gimana?” tanya Bearly clueless.

“Ya jalanin aja hubungan kamu sama Kak Agam, Bear. Kali ini jangan pura-pura. Kamu harus tulus!”

“Sebenarnya yang kemarin-kemarin juga nggak pura-pura, Sy,” batin Bearly.

“Kalau akhirnya gue sakit hati?”

“Kepala Kak Agam kita jadiin cimol!”

🐻🐻🐻

~ Yok ramein dengan komen dan vote biar aku semangat up-nya!!! 🔥🔥🔥

Dating To Break UpTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon