LV - 13. Menarik

13.2K 2.3K 127
                                    

Hembusan nafas lega keluar dari hidung Bearly sesaat setelah dia berhasil menyelesaikan semua soal

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hembusan nafas lega keluar dari hidung Bearly sesaat setelah dia berhasil menyelesaikan semua soal. Segera dia menutup laptopnya karena teman-temannya yang lain juga sudah banyak yang keluar ruangan untuk istirahat.

Rencananya, Bearly akan mengajak Sissy ke kantin seperti biasa. Namun, sepertinya rencananya itu akan gagal karena saat dia beranjak dari bangku berniat pergi menghampiri Sissy di bangkunya tiba-tiba ada yang menahan tangannya, membuat Bearly sontak menoleh.

Terlihat Agam sedang menahan tangannya. Cowok itu sudah tidak sungkan lagi memegang tangan Bearly atau mengajaknya ngobrol setelah mengumumkan pada semua orang yang berada di ruangan ini jika mereka pacaran. Dan karena sikapnya itu Bearly mendiamkannya.

Sedari tadi Bearly enggan menoleh pada Agam. Jika Agam bertanya tentang sesuatu, Bearly akan menjawabnya dengan singkat. Termasuk saat Agam meminjam pulpen, Bearly langsung memberikannya tanpa mengucapkan apapun atau bahkan sekedar menoleh.

Agam menyadari jika Bearly sedang marah padanya, tapi dia tidak menyesal telah mengumumkan pada semuanya jika dia berpacaran dengan Bearly. Apalagi setelah tahu teman dekatnya ada yang menyukai Bearly juga membuat Agam semakin waspada terhadap cowok-cowok yang berpotensi merebut Bearly darinya.

“Mau ke mana?” tanyanya singkat dengan sorot mata lembut.

“Ke bangku Sissy. Mau ngajakin ke kantin,” jawab Bearly sedikit ketus. Bibirnya yang sedari tadi cemberut menjadi bukti jika dia masih kesal dengan Agam.

“Ikut aku, yuk!”

“Ke mana?” tanya Bearly dengan dahi berkerut.

“Ke taman belakang. Kamu marah kan karena aku bilang ke teman-teman kamu kalau kita pacaran? Aku akan jelasin alasan dari sikap aku di sana.”

Agam masih menahan tangan Bearly, membuat orang yang melihat mereka akan mengira jika mereka sedang berpegangan tangan.

Pemandangan romantis itu sukses membakar hati seseorang. Dia marah dan kecewa karena teman dekatnya telah menikungnya dan merebut cewek idamannya.

“Kapan-kapan aja deh, Kak. Aku udah lapar mau beli makanan.”

“Nanti kita makan di sana. Ayo!”

Agam yang tadinya duduk tiba-tiba berdiri dan menggandeng tangan Bearly keluar kelas. Sebelum itu dia sempat mengambil sebuah paper bag kecil dari dalam tasnya.

Dengan raut bingung, Bearly mengikuti langkah Agam. Sejujurnya dia tidak mengerti dengan ucapan Agam yang terakhir. Makan di sana? Makan di taman belakang, maksudnya?

Kenapa tidak sekalian mengajak Bearly ke kantin karena dia tahu di taman belakang tidak ada penjual makanan. Namun, bisa juga Agam mengajak Bearly membeli makanan di kantin lalu memakannya di taman belakang.

Di sepanjang koridor banyak yang menatap mereka tidak percaya. Ini pertama kalinya dalam sejarah, Agam menggandeng seorang cewek.

Agam memang pernah digosipkan dekat dengan Seline, tapi tidak sedekat sekarang saat dia bersama Bearly. Agam dan Seline dulu hanya sebatas jalan berdua atau pulang bareng saja, tidak sampai bergandengan tangan seperti apa yang dia lakukan dengan Bearly sekarang.

Dating To Break UpTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang