Mikaella ~ 16

10.8K 789 9
                                    

Long time no see all!!! Hallo, maaf ya aku lama gak update, lama buangettt bahkan hahahaha, aku lagi sibuk akhir-akhir ini, dan jumat kemarin aku baru kelar PAS.
Masih pada nyimpen story ini kan? Masih pada nungguin kan? Aku harap begitu😢
Doain aku selalu rajin update ya hahaha kalian juga dong yang rajin vote commentnya <3









Keesokan harinya, di siang hari yang cukup terik, Mika dan Zen bertemu disalah satu Cafe karena ada sesuatu yang harus Mika bicarakan dengan Zen.

"Sebenernya mau lo tuh apa sih?!"

Mika sudah benar-benar muak sekarang, ia muak dengan semua permainan Zen. Entah apa tujuan lelaki itu, dan mengapa ia harus terlibat.

"Emang gue gak boleh suka sama lo?"

"Gak," sahut Mika cepat.

"Gue salah mau serius sama lo?"

"Salah, Zen! Salah! Lo denger baik-baik ya, gue gak mau lagi terlibat dalam permainan atau drama lo ini, gue gak mau ngaku-ngaku jadi calon istri lo lagi—"

"Gak ngaku-ngaku, kan beneran." Zen memotong perkataan Mika dengan santainya.

"Tapi gue gak mau, Zen."

"Gue mau."

"Lah? Freak lo. Terserah deh, intinya gue gak mau lagi berurusan sama lo." Mika memasukkan handphonenya kedalam tas lalu ia berdiri, ia ingin segera beranjak pergi namun Zen menahannya.

"Zen, please, kita bahkan baru kenal, gue gak ada rasa apapun sama lo, bahkan berdekatan sama lo aja gue risih," ucap Mika begitu Zen menahannya.

Zen terdiam sejenak, perlahan ia melepaskan tangan Mika. "Oke, lo boleh pergi."

"Thanks." Mika langsung bergegas pergi keluar dari Cafe dan menuju kearah parkiran, ia masuk kedalam mobilnya, ia memutuskan untuk langsung pulang karena di Butik tidak ada pekerjaan yang harus diselesaikan hari ini, jadi ia bisa mengerjakannya besok, ia rasa ia harus segera beristirahat.

Ditemani lantunan musik 'Kaleb J - Now I Know' Mika mengendarai mobilnya dengan perlahan, selain karena jalanan cukup ramai, ia juga sedang memikirkan sesuatu.

Zen.

Ya, ia memikirkan lelaki itu.

Apakah tadi ia salah berbicara? Apakah kata-kata yang dikeluarkannya membuat Zen sakit hati? Ah, Mika menjadi tidak enak dengan Zen sekarang. Apa ia harus menghubungi lelaki itu dan meminta maaf?

"Tapi kalau gue ngehubungin dia, ntar dia makin ngedeketin gue," pikir Mika. Bukannya terlalu PD, tetapi begitula faktanya.

Mika tidak peduli saja Zen selalu mencari perhatiannya, apalagi Mika menghubunginya duluan?

Kurang lebih 20 menit kemudian, akhirnya Mika sampai dirumah, ia langsung mandi dan memakai baju santai. Mika duduk diatas kasurnya, ia mengambil handphonenya lalu berpikir.

"Apa gue chat aja ya," pikir Mika. Entah apa yang terjadi pada Mika sekarang, yang jelas, ia masih merasa bersalah dengan Zen karena perkataannya tadi yang sepertinya kurang mengenakkan.

Mika
Maaf soal tadi

Buru-buru Mika menaruh kembali handphonenya keatas nakas, ia merutuki dirinya sendiri karena menghubungi Zen duluan, bukan soal gengsi, tetapi pasti setelah ini Zen akan semakin gencar mengincarnya.

***

Zen duduk di kursi kerjanya, ia melirik sekilas kearah jam tangannya lalu ia menghela nafasnya.

MikaellaWhere stories live. Discover now