Bagian IV Masalalu Pt²

32 7 3
                                    

Menjadi kepala keluarga memanglah tidak mudah, ia harus bertanggung jawab pada anggotanya, dan harus bisa mengontrol emosi dalam keadaan apapun.
__________________________________________________
Sepasang suami istri tersebut berlari kecil menuju rumah Reyhan untuk membuktikan, apakah benar yang dikatakan anak - anak.

Sesampainya di rumah Reyhan mereka mengetuk pintu tersebut dan langsung saja di buka oleh pria paruh baya yang baru saja ketemu oleh anak mereka "siapa kau?"ucapnya.

" Saya orangtua dari Ark- " Ucapnya
"Tidak-tidak namamu? "
"Ridwan"
"Oh! Ridwan yang sering di ceritakan oleh istriku ya, haha"
"...... Apa kami boleh masuk? "
"Gak! Pergilah aku tidak ada waktu untukmu"
"Kekerasan dalam rumah tangga itu sangat dilarang loh,"
"Hahah , kau pikir kau siapa?! Aku kepala keluarga disini! "

Emosi Ridwan tidak bisa di tahan saat pria itu mengucapkan kalimat tersebut, ia langsung saja menendang pria itu hingga masuk kedalam rumah tersebut.

"Fatimah! Cari lia dan anak anaknya bawa mereka kerumah kita" Ucapnya kepada sang istri dan Fatimah langsung saja melakukan apa yang di suruh oleh sang suami.

"Apa apaan kau?! TOLONG! ADA ORAN-"ucapan pria itu terputus

Ridwan membuat nya pingsan dengan memukul titik vital lelaki itu, " Seorang kepala keluarga katamu? Sepertinya kau harus di pecat dengan pekerjaan mu ini"ucap ridwan.

"Apa yang kau buat ridwan!?, itu suami orang! " Ucap fatimah
"Tidak! Dia bukan ayah Abbas lagi umi! Abi, abbas ijinkan untuk memasuki nya kedalam penjara "
"Haha abi bukan polisi Reyhan, Fatimah bawa mereka ke rumah dulu ya nanti kita bicarain lagi"
"Trs dia mau kau apakan? "
".... Aku akan mengajarkannya beberapa materi tentang kelapa keluarga, tenang saja aku ga akan mengulangi waktu dulu Fatimah"
"Fatimah, Fatimah, fatimahhh mulu!"

Fatimah yang sedang menggendong adik dari Reyhan itu, menghampiri suaminya dan mencubit nya hingga kulit Ridwan berwarna biru "aww, i-iya umiiii" Ucapnya kepada Fatimah.
__________________________________________________
"Udah bobonya? Huft lama juga ya" Ucap ridwan dengan pria itu yang sudah di ikat dengan tali dan mulutnya di tutup oleh lakban. "Hmmgghmmghh! "

"Ngomong apa sih? Saya Ridwan dan sekarang saya adalah mengajari bagaimana cara menjadi kepala keluarga yang baik, ssssttt jangan ngomong dul-"
"Hmmmgh hmmgh-"

Ridwan melayangkan tinjunya tepat pada mulut pria itu "huft harus pake kekerasan dulu baru nurut ya? Ini cara ku mendidik anggotamu kan? Aku akan mendidikmu sama seperti apa yang kau lakukan kepada angotamu haha." Ucapnya dan terkekeh kecil.

"Langsung saja lah, kenapa kau lakukan itu kepada keluargamu? Ada apa dengan dirimu? " Tanya nya sambil membuka lakban pada mulut pria itu "semua ini karna wanita itu dan anak anak mereka, harus nya mereka sadar! Apa apa duit duit dan duit! Emang mereka kira ini di surga apa? "Ucapnya kepada Ridwan

"Apa harus pakai kekerasan?"
"Hey! Kau ini orang lua-"
"Tinggal jawab saja, kau ini benar benar harus di kasarin ya? "
"Huftt, aku tidak pernah ada rasa ama lia. Aku menikahinya karna di paksa"
"..... "
"Beneran! Reyhan lahir karna keinginan nya,Kami itu ga pernah kenal satu sama lain dan tiba tiba saja jadi suami istri, bahkan ia seorang mualaf bagaimana dia bisa mendidik anak anakku kelak?"

"... Kau ini benar benar tidak tau diri ya? Kau menginginkan wanita yang mengerti agama namun kau saja jauh dengan nya , bahkan istrimu yang kau katakan ia adalah seorang mualaf dan tidak bisa mendidik anak anakmu, dia begitu dekat dengan nya.
Kau tau tidak? Nanti di akhirat seorang istri akan mengadu kepada Allah dan menuntut suami nya karna ia tidak pernah mengajarkan tentang islam."

"Hahah kau menakut nakutiku ya?"
"Susah menjelaskan kepada orang yang hatinya sudah jauh denganya"
"Siapa? "
"Allah! "

Ridwan mengakatan dengan sangat lantang dan seketika itu pria itu tertunduk. Ia merasakan jantungnya yang berdegup kencang dan tubuh yang di penuhi oleh keringat, ia mengingat masa masa dimana ia begitu dekat dengannya namun tidak seperti sekarang.

Masa dimana ia sangat rajin beribadah,ngaji dan ia sangat tidak pelit akan ilmu. Dia sangat bahagia saat memberikan ilmu nya kepada orang lain.

Namun, dia sangat di benci oleh keluarga nya dan sering sekali di lontakan kata kata "kau terlalu fanatik dengan islam! " Dan dari sanalah ia tidak percaya diri untuk membagikan ilmunya kepada oranlain, seperti ada trauma di dalam dirinya.

Hingga akhirnya ia di temukan oleh Lia, seorang wanita yang begitu cantik. Mereka berdua saling di paksa oleh kedua keluarga mereka jika tidak, kekerasan yang akan memaksanya.

3 tahun pernikahan mereka lahirlah bayi bernama Reyhan, "Laki-laki! Bisa jadi penerus kam-"
"MAMA! DIA MASIH KECIL, dan aku tidak ingin anakku di didik sama sepertiku, dan. Aku ingin memutuskan hubunganku dengan keluarga ini! "

Ucapannya membuat seluruh ruangan itu hening, ia langsung saja pergi dari sana menggunakan mobil miliknya ketempat yang benar benar jauh dari keluarga mereka.

Mereka menemukan suatu kampung dan memilih untuk tinggal disini, ia mendapatkan pekerjaan yang membuahkan gaji yang begitu besar , dan akhirnya mulai detik itu ia begitu jauh dengan nya karna hartanya yang begitu banyak.

Ia mulai bermain kesuaty bar tanpa di ketahui oleh Lia,bahkan saat di tanya okeh nya ia menjawabnya dengan sangat penuh emosi akibat alkohol yang ia minum setiap harinya.

"Hey! Kau kenapa?! "
"Allah, a-aku sudha jauh dengannya, dan aku tidak pantas menjadi kepala keluarga"
"... Akhirnya kau sadar juga. Ayo ikut aku, kita ke masjid sudah maghrib nih"
"Tapi katanya , jika aku meminum alkohol sholat ku tidak di Terima selama 40 hari"
"Huft, yang penting kau sholat urusan di Terima atau gak itu urusannya, ayok! "
__________________________________________________

Selesai sholat maghrib

Hati yang begitu tenang, suara ayat ayat Al-Quran yang di baca oleh malaikat-malaikat kecil membuat Pria paruh baya itu menangis tersedu sedu, ia begitu merindukan dirinya yang dulu dekat denganya.

Ia merasa beruntung telah bertemu dengan Ridwan. Yang menyadarkannya untuk kembli kejalan yang seharusnya ia lakukan "ayah? Masa? Siapa namamu pak? Kau begitu mirip dengan ayahku" Ucap anak laki-laki berpeci putih itu kepada pria tersebut

"... Aditya, aditya Bailey"
"Ayah?"
"I-iya ini ayah nak, maafkan ayah yah"
"... "

Pria bernama aditya tersebut langsung memeluk sang anak tersebut dan menangis dalam pelukan tersebut, ia terus saja mengulangi kata kata maaf berkali kali.

"Ayah, Reyhan sudah maafin ayah kok. Tapi kalau ibu dan si kembar aku tidak tau" Ucapnya kepada sang ayah yang masih menangis.

"Sudah sudah, ayo kita pulang Adit kau harus menemukan istrimu dan berbicara kepadanya, dan kau Reyhan, kau tetep ngaji ya lancarin yang kemarin oek? "
"Siap! Assalamu'alaikum ayah, aku berani jamin ibu pasti akan maafin ayah kok! "

Ucapan yang sederhana itu membuatnya tersenyum dengan sangat bahagia, mereka menuju rumah Ridwan. Terlihat Lia dan Fatimah sedang bercanda gurau , Adit jadi tidak enak memasuki rumah tersebut namun karna paksaannya akhirnya ia pun masuk kedalam rumah itu.

Ridwan dan Fatimah meninggalkan mereka untuk berbicara berdua. Mereka sama sama mencurahkan keluh kesah dan saling jujur satu sama lain, sedih, kesal, bahagia perasaan itu menjadi satu.

Air mata yang membasahi wajah sang suami, Lia tak sanggup melihat nya yang menangis ia membawanya kepelukannya dan mengusap usap punggungnya. Lia melupakan apa saja yang telah aditya lakukan kepadanya, dan memafkan segalanya.

Kepala keluarga adalah bisa bertanggung jawab pada keluarga nya, dan bisa jadi contoh, bisa jadi guru untuk anaknya. Dan kepala keluarga itu sangat berdampak pada keharmonisan keluarga itu sendiri.

ARKHAN (TAMAT) Where stories live. Discover now