Bagian II Perubahannya

39 8 2
                                    


Senang sekali ketika seseorang yang kembali lagi ke jalanmu ya rabb ,semoga ia istiqomah
__________________________________________________
"Arkhan, bangun yuk udah mau maghrib nih" Ucap umi begitu lembut yang menyadarkan Arkhan dari alam mimpinya. "Ya Allah, Arkhan ketiduran lagi dipangkuan umi, kenapa ga umi bangunin aja? Pegelkan pasti, sini Arkhan pijitin" Ucapnya yang langsung bangun ketika melihat wajah ibunya.

"Tidak apa apa, ga pegal kok " Balesnya begitu lembut sambil tersenyum.

Tok Tok

"Assalamu'alaikum," Ucap suara itu yang berasal dari arah pintu masuk. "Abi!  Wa'alikummussalam ,sebentar abi" Seru umi dengan sangat gembira, dan segera membukakan pintu tersebut.

Saat pintu terbuka, abi tersenyum saat melihat wajah sang istri nya yang begitu menawan, "sayang kenapa ga suruh Arkhan buat bukain pintu? Ayo masuk masuk jangan lama lama di luar nanti ada yang liat kamu! " Ucap abi dan segera mendorong pelan sang istri untuk masuk ke rumah.

Umi terkekeh saat melihat suaminya mendorong pelan tubuh nya untuk memasuki rumah, Umi salim dan memberi pelukan kepada abi.

Itu sudah biasa, namun kali ini berbeda. Umi memeluk abi begitu lama dan membisikan sesuatu kepada abi yang membuat abi begitu senang dan membalas pelukan nya dengan sangat erat.

".... Apa kalian tidak memikirkan ada anak kalian disini? " Ucap Arkhan yang membuat mereka berdua melepaskan pelukannya satu sama lain. "Hahaha , kemarilah jagoan abi yang sudah besar ini! " Ucap abi sambil membuka tangan seraya menyambut Arkhan dalam pelukan nya.

Arkhan menyalimi abinya dan segera memeluknya, "arkhan, apa kamu bersedia menjadi abang untuk adik kamu? " Ucap abi dalam pelukannya.

"Hah,Umi hamil?! Serius?! E-eh! Beneran? Umi" Ucapnya tekejut saat mendengar abinya berkata seperti. "Iya Arkhan benar, umi sedang hamil sekarang" Ucap umi kepada Arkhan sambil tersenyum ke arahnya.

Arkhan langsung saja memeluk umi nya dan berkata "doa Arkhan terkabul umi! Arkhan pengen sekali adik, dan akhir nya Allah mengabulkan nya. Haha jadi Arkhan naik pangkat dong,jadi abang haha" Ucapnya dalam pelukan itu

Abi nya yang melihat anak dan istrinya berpelukan ia pun ikut gabung "Arkhan nangis ya? " Tanya umi "tidak! Arkhan gak nangis, ini karna debu tadi masuk ke mata"ucapnya, umi tersenyum dan menepuk-nepuk punggungnya.

Selang beberapa menit mereka berpelukan dan memutuskan untuk siap siap sholat maghrib berjama'ah di masjid persis di depan mereka.
__________________________________________________
" Rey, " Panggil Arkhan kepada teman nyabyang sedang sibuk dengan ponselnya "Hadir, kenapa?"ucapnya dan menyimpan ponselnya dalam sakunya.

"Bagaimana rasa nya mempunyai adik? "
"Hmmm.... Yaa awalnya mereka menggemaskan namun semakin besar mereka mengesalkan, "
"Oh gitu"
"Kenapa? Umi mu hamil? "
"Iyaa, kemarin dia ngomong kepadaku dan juga abi. Aku sangat senang akhirnya punya adik aku ingin dia kembar, pasti sangat lucu."
".... K-kau senyum, wahh momen langka. Haha, ya pokonya nanti kalo dia udh hadir ajarkan yang baik baik, jangan buat dia menjadi seperti kau saat dulu yang sangat na-"
"Berisik! "

Arkhan hari ini banyak tersenyum dan menyapa kepada guru-guru dan teman temannya . Dan mengasih kabar dengan kandungan umi nya .

"Arkhan, tadi natsya ngasih ini nih" Reyhan mengasih sepucuk surat berwarna jingga

'Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh, maaf jika kamu terganggu dengan surat ini.
Saatku belajar dengan benar ternyata kesalahan ku begitu fatal, maafkan aku sudah menyentuhmu.
Dan Terima kasih sudah melontarkan kata kata tersebut yang membuatku akhirnya sadar denga apa yang selama ini ku perbuat, dan intinya Terima kasih dan maaf.
Maaf jika kau tergangu ,wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh'

Arkhan sempat berfikir sebentar apa yang dia katakan kepada gadis itu dan kapan waktunya, dan akhrinya ia mengingat nya gadis yang ia tegur di lapangan. "Hey Reyhan, dimana dia berada sekarang?" Tanyanya "di kelas, mau nyamperin? " Arkhan hanya mengangguk sebagai jawaban.

Mereka berdua ke kelas dan menghampiri Natasya yang kini sudah memakai pakaian yang lebih tertutup, "assalamu'alaikum, ini suratmu saya sudah membacanya. Saya tidak sama sekali tergangu harusnya saya yang minta maaf karna sudah berbicara seperti itu kepadamu, dan tetap istiqomah ya memang susah sih. Kadang iman pasti naik turun kan, jadi tetep semangat, wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh"

" Wa'alikummussalam , Terima kasih Arkhan"

Mereka sama sama menjaga pandangan mereka , tidak dengan Reyhan yang begitu menatap Natasya yang begitu cantik ketika menggunakan kerudung "Muhammad Reyhan Bailey, istigfar dan jaga pandangan mu! " Ucap Arkhan dengan tegas.

"Astafirullah, maaf kan hamba ya Allah" Ucapnya dan segera mengikuti Arkhan menuju tempat duduknya yang berada di depan.

Ya rabbi, aku begitu senang saat hambamu kembali kepada jalanmu, maafkan aku jika menegurnya begitu kasar. Dan aku berharap ia benar benar istiqomah, dan semoga ia mengerjakan semua itu karnamu ya rabbi aamiin.

ARKHAN (TAMAT) Where stories live. Discover now