LMA 20.00

394 93 73
                                    

Maafkan typo yang bertebaran. ^^

Happy Reading!

Happy Reading!

Oops! Ang larawang ito ay hindi sumusunod sa aming mga alituntunin sa nilalaman. Upang magpatuloy sa pag-publish, subukan itong alisin o mag-upload ng bago.

"Makasih, ya."

"Hm."

Sisi tersenyum melihat Avin mengobati luka di ujung bibirnya.

Avin mendongak, dia agak mengernyit memergoki Sisi menatapnya lekat sambil senyum-senyum sendiri.

"Masih sakit?" tanya Avin sedikit menekan bagian luka di bibir Sisi.

"Aduh! Sakit, Vin!" Sisi memekik lalu menyentuh ujung jari Avin yang sedang menempelkan kapas di lukanya.

"Kenapa lo malah deketin si anak anjing itu? Kan jadi lo yang kena!" kata Avin agak menyentak Sisi.

"Lo nggak boleh gitu ngomongnya," geleng Sisi.

"Kenapa? Karena gue bilang dia anak anjing?" tanya Avin sambil mengoleskan antiseptik ke luka Sisi.

"Iya. Dia bukan anak anjing, dia temen gue," angguk Sisi. Avin hanya berdecih lalu menaruh kembali kotak obat yang ada di dekatnya ke lemari yang ada di ruangan itu.

"Ya udah, sorry." Avin mengusap bibir Sisi. Jantung Sisi berdegup kencang, bahkan sekarang Avin makin mendekat ke wajahnya. Kemudian dia berbisik di telinga Sisi.

"Kalau gue yang deketin lo, sama kayak yang dilakuin temen lo tadi, apa lo bakalan marah?"

Mata Sisi membulat, dia merasa sesak napas. Apa maksud Avin bertanya seperti itu?

"Maksud lo?"

Avin menarik napas dalam-dalam lalu mengacak rambut Sisi.

"Cuman iseng. Gue ke kelas dulu. Lo istirahat aja, kalau udah enakan baru balik ke kelas."

Sisi yang biasanya pintar mendadak bodoh seketika.

"Maksud dia apa? Kalau dia deketin gue? Kayak yang dilakuin Haikal tadi? Gue bakalan gimana? Gitu, nggak, sih?"

Avin sudah keluar dari ruang UKS, kini tersisa Sisi sendirian dengan segala pemikiran yang belum terjawab.

"Iseng? Masa dia cuman iseng!"

Namun apakah Sisi berhak berharap lebih atas perkataan Avin itu?

"Kepala gue pusing!" Sisi lalu membaringkan tubuhnya, dia memutuskan untuk istirahat di ruang UKS.

***

"BRENGSEK!!"

"Lo kenapa, Kal?" tanya salah seorang teman Haikal yang kebingungan melihat kemarahan Haikal.

"Lo cari tau siapa yang udah nyebar video rekaman di grup kemarin! Cepet! Harus ketemu! Gue nggak mau tau!"

"Tapi, Kal?"

Love Me Again (REPOST)Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon