40 - Pilihan

154K 22.4K 6.9K
                                    



Tubuh Agatha menegang beberapa saat menatap sosok Raka yang kini memandangnya dengan tatapan tak terbaca. Mengedip pelan, gadis itu mengerutkan dahi bingung.

Mengapa Raka ada di sini bersama Alhan? Padahal laki-laki itu lah yang melarangnya menemui dan mencari Alhan, tapi justru dia berada di sini.

Agatha membuka mulutnya ingin mengatakan sesuatu namun batal karna mendengar suara laki-laki yang tadi menyeret Sagara. Agatha menoleh dan saat itu juga pandangannya bertemu dengan kedua bola mata Sagara.

Tatapan hangat yang dulu selalu membuat dadanya berdebar.

"Gue bawa Sagara bos, mau kita apain?" tanya laki-laki dengan wajah sangar serta tindik di telinga kanannya itu. Terlihat garang dan sedikit mengerikan.

Alhan yang sejak tadi memandang wajah adiknya langsung mengalihkan tatapan pada Sagara dan laki-laki yang berbicara tadi. "Kerja bagus, Rendra," pujinya membuat Rendra tersenyum puas.

Sagara terbatuk pelan, kepalanya perlahan terangkat kemudian berusaha berdiri dengan tenaga yang tersisa. Wajah tampannya kini babak belur parah, lebam di bagian mata dan sudut bibirnya bahkan sedikit mengeluarkan darah.

Agatha meringis pelan melihat keadaan Sagara. Pasti rasanya sangat sakit.

"Alhan, lama gak ketemu," tanpa rasa takut, Sagara menatap wajah Alhan dengan sebuah senyuman sarkas di bibirnya. "Gimana keadaan lo setelah mencoba masuk ke dunia gelap kayak gini?"

Alhan tertawa sinis. "Gak usah bersikap seolah-olah kita kenal," ucapnya penuh penekanan.

"Loh?" Sagara mengerutkan dahi kemudian mendekati Alhan dengan sedikit tertatih akibat tubuhnya yang habis di pukuli oleh Rendra tadi. "Bukannya kita memang kenal? Bahkan ... sangat kenal."

Kedua tangan Alhan mengepal, dengan kasar dia menarik kerah baju Sagara dan menatapnya setajam mungkin. "Brengsek. Gue gak sudi punya kenalan orang gila kayak lo!" teriak Alhan.

"Gue gila?" balas Sagara seraya terkekeh. "Lo yang gila! Lo nyiksa adek lo sendiri, lo buat dia di usir dari rumah, bahkan lo biarin dia jadi bahan bullyan di sekolah karna foto foto gak jelas itu!" bentak Sagara dengan emosi menggebu.

"Foto?" gumam Agatha yang sejak tadi menyimak. Seketika dia teringat kejadian bulan lalu, di mana foto dirinya dan Gema beserta foto editan yang dulu membuatnya di usir dari rumah, tertempel di mading.

Tunggu dulu, apakah Irene mendapatkan foto itu dari Alhan? Karna sampai saat ini, Agatha belum mengetahui dari mana Irene mendapatkan foto foto tersebut.

Agatha bukannya malas mencari tau, hanya saja dia berusaha berdamai dan berhenti mencari masalah. Agatha fikir, memaafkan kejadian itu dan melupakan akan membuatnya hidup dengan jauh lebih tenang.

Rahang Alhan mengetat mendengar ucapan Sagara. Tangannya terangkat kemudian memberikan bogeman yang cukup kuat hingga Sagara yang memang sudah lemah terjembab ke lantai.

"JANGAN MEMBALIKAN FAKTA ANJING!" teriak Alhan lalu kembali menarik kerah Sagara hingga berdiri, kemudian kembali memberikan sebuah bogeman kuat.

Agatha menelan ludanya melihat Alhan yang kini malah memukuli Sagara tanpa ampun. Padahal laki-laki itu sudah terlihat sangat parah, rasa kemanusiaan Agatha perlahan timbul melihat keadaan Sagara.

My Roommate Is a Badgirl Where stories live. Discover now