37 : Sebentar lagi..

907 112 6
                                    

Semua berakhir seperti di manhwa, Claude kembali setelah Athanasia menyelematkan nya.

Zenith dan Anastacius malam ini akan pergi menuju ke tempat yang mereka inginkan.

Dan sekarang, aku tengah berada di dalam dilema tiada akhir.

"Ma, kau tidak apa?"Ujar gadis dengan surai kuning dan mata permata itu.

Dia sudah mulai terbiasa memanggil ku dengan sebutan Mama, mungkin karna faktor dia bertemu dengan Diana.

"Mama tak apa, hanya sedang memikirkan sesuatu saja"Ujarku yang dibalas anggukan darinya.

"Kalau mama memang tak apa, lantas kenapa mama begitu murung?"Ucap Athanasia sambil memegang tangan ku.

Aku diam, tapi bukan berarti aku dengan sengaja mengabaikan ucapannya. Aku tidak bisa memberitahu kan nya apa yang telah terjadi.

"Bukan masalah penting.. Oh, bukankah Athy punya janji dengan Ayah? dia pasti tengah menunggumu"Ujarku mengingat-ingat chapter terakhir yang ku baca.

"Itu juga bukan masalah penting mah, aku ingin menemanimu disini.. sebentar saja"Ujarnya yang hanya bisa ku iyakan.

Tak terasa sudah malam, aku dan Athanasia mengantarkan Zenith serta Anastacius.

Dan Alhamdulillaah nya aku bisa melihat ketawa Claude secara nyata, bahkan aku juga bisa menyentuh nya.

Tok Tok Tok

"Masuk"Ucapku.

"Ini saya, Lydia.."Ujar wanita yang tengah hamil itu.

"Lama tak jumpa Lydi, terakhir kali kita bertemu sudah lama sekali.. ya"Ucapku sambil membantu nya duduk.

Jika kalian lupa, dia adalah Lydia, maid yang muncul dari awal cerita. "Anda tak perlu membantu saya, saya bisa sendiri"

"Sudahlah! bumil tidak boleh protes, istirahat yang banyak tau gak!?"Ujarku sok bijak.

Kami pun menghabiskan banyak waktu, tak terasa dia sudah harus pulang. Suaminya memang posesif banget, jadi kepengen deh-

"Apa yang kau pikirkan, Anna?"Tanya seseorang dibelakang ku.

Deg!

Mampus.

"Ahaa~ tidak ada apa-apa kok, sayangku cintaku Claude ngapain kesini, hM?"Ujarku samb memegang tangan kanannya.

"Permaisuri, jika anda lupa.. disini ada saya juga"Ujar si jones merah cabe rawait, Felix.

"Ahaha.. oh! maaf Felix jika ini memberatkan mu, tapi bisa tolong ambilkan barangku di Lily? aku membutuhkan nya, kumohon!"Ujarku yang membuatnya langsung pergi.

"Kau sengaja ya?"Ucapnya dengan tatapan curiga.

Sial, ini beneran udah 40 an!??

"Mana mungkin! sudahlha aku harus membaca surat dari anak-anak ku dulu"Ucapku sambil melepaskan pegangan ku.

"Anakmu, anakku juga"Ujar Claude yang membuat rasa jailku meningkat pesat.

"Anakmu? kukira kamu lupa punya anak dari diriku"Ucapku yang langsung mendapatkan wajah sedih dari Claude.

Ini imut, kalian harus liat sendiri. Tunggu, kalian kan beda dimensi sama dia🥺.

"Maaf.."Ujarnya sambil memelukku.

Tak mengindahkan ucapannya, aku pun langsung membuka surat yang dikirim kan si kembar dan sulung.

Anais :-

Aku telah menjadi kaisarina yang hebat disini, kapan mama kembali?

Alyshea :-

Ma buru balik! Shea udah mau tunangan ni hwhwhw.. bang Neo juga udah mau nikah, cepat banget kan?? padahal Shea aja baru mau tunangan

Neo :-

pulang.

Sepertinya saat aku kembali nanti aku harus memperbaiki sifat Neo lebih dahulu. Sifatnya rada minta digeplak, masa gak basa-basi dulu kek sama emaknya?

I became Claude's wife [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang