16. TIDAK ADA PERDAMAIAN

2.1K 227 0
                                    

SELAMAT MEMBACAAA, JANGAN LUPA DIRAMEIN VOTENYAA OKEEE?!

***

Karena musuh, sekalipun berjabat tangan, tidak akan ada perdamaian.






***

Langit sudah berubah warna menjadi kuning kemerahan tanda siang akan berakhir dengan bergantikan malam.
Arka menghampiri mamanya yang sedang sibuk dengan masakannya. Ia menarik kursi dan mendekat ke arah mamanya yang nampak tidak pernah lelah untuk berurusan dengan alat dapur. Cukup lama Arka mengamati sang mama dalam diam.

"Ma?"

"Hm, kenapa?" Tanya Genisa masih sibuk dengan masakannya. Ia melirik sekilas keberadaan putra keduanya itu.

"Nggak capek?"

Genisa terkekeh geli mendengar pertanyaan dari anaknya itu. Untuk kesekian kalinya Arka selalu bertanya dengan pertanyaan yang sama. "Kalo mama capek, kamu mau makan apa?"

"Ya, nyewa asisten gitu?"

Sang mama kembali tersenyum mendengar hal itu. Perhatian dari anaknya itu cukup membuat dirinya merasakan bahagia yang sederhana, sehingga membuat rasa lelahnya tersamarkan. "Mama itu bisa sendiri Ka, tenang aja."

Mendengar itu, Arka hanya mengangguk. Sampai di mana perhatiannya teralihkan ke arah Aurey yang saat ini sedang menuruni tangga. Cewek itu terlihat memakai kaos dengan celana pendeknya serta rambut yang sengaja dia cepol tinggi. Menampilkan paras cantiknya yang menawan.

"Tumben nggak di gerai," Kata Arka ketika Aurey sudah berada di hadapannya.

"Kenapa emang?" Tanya Aurey dengan dahi mengernyit bingung.

"Nggak,"

"Jangan bilang gue jelek?! Badan gue yang kece bohai kayak gini cocok sama model rambut apa aja bang. Jangan macem-macem lo!" Ancam Aurey dengan percaya dirinya. Sembari berlenggok-lenggok memamerkan postur tubuhnya yang terbilang kurus.

"Bohai dari mananya? Orang lidi gitu," Cibir Arka malas.

"Gue tuh bukan lidi, ini namanya langsing!"

"Sama aja. Sama-sama kurus!"

Genisa yang mendengar perdebatan mereka hanya bisa tertawa dengan gelengan kepala. Ia sangat suka dengan suasana rumah yang seperti ini, ramai dan tidak ada kesunyian. Cukup seperti ini, tidak lebih.

"Lo juga kurus!" Timpal Aurey tidak mau kalah.

"Tubuh gue berotot, bukan kurus."

"Udah-udah, ini bisa-bisa Mama nggak jadi masak gara-gara kalian!" Lerai sang mama dengan tawanya.

******

Malam ini suasana rumah keluarga Albara terdengar begitu sangat ramai karena adanya kehadiran inti dari Venzaros. Mereka sengaja datang ke sana dengan alasan berkunjung dan juga rindu dengan masakan Arsa yang nyatanya sampai saat ini masih menjadi candu untuk mereka semua.

Mereka saat ini sedang berada di ruang tengah. Terlihat Ardo dan Algan yang sedang bermain game, juga Leo yang sedang menyenderkan tubuhnya pada senderan sofa. Dan sisanya, banyak yang menikmati berbagai camilan yang sengaja disiapkan oleh Genisa.

ALGARKAOnde histórias criam vida. Descubra agora