03. PERKUMPULAN BESAR

3.9K 343 16
                                    

HAI VENZAROS IS BACK!
JANGAN LUPA VOMENTNYA!

HAPPY READING🔥
***

Permainan lo emang terbaik, tapi perkumpulan gue jauh lebih menarik. Apa? Mau baku hantam? Ayo!

-Deo Rengga Alardo

***


Semua inti Venzaros sudah berada di dalam kelas usai bel berbunyi pertanda jam pertama akan segera di mulai. Namun, tidak dengan Algan yang beberapa menit lalu sempat pamit pergi ke toilet kepada teman-temannya. Akan tetapi sampai bel masuk berbunyi pun, Algan tak kunjung memasuki kelas. Sial, masih pagi sudah membuat keributan yang dapat dipastikan akan menimbulkan perdebatan panjang karena pagi ini yang mengajar kelas mereka adalah Pak Jamal, guru yang dikenal dengan emosinya.

"Si Alganjing ke mana, anjir?" gerutu Ardo ketika Pak Jamal sudah memasuki kelas. Sudah dapat ia tebak, jika nanti akan ada perdebatan antara murid dan guru yang masing-masing hobi sekali ngegas ketika bertengkar. Siap-siap saja mereka akan diberi sebuah tontonan yang terbilang sudah sangat sering mereka lihat.

"Selamat pagi anak-anak," sapa pak Jamal kepada murid-muridnya.  Guru laki-laki yang memiliki kesabaran setipis tissue di belah tujuh, dengan ciri khas kepala botak itu menuju mejanya sembari membawa beberapa buku.

"PAGI PAK!"

"Hari ini semua guru akan mengadakan rapat," ucapan pak Jamal berhasil membuat semua penghuni kelas itu bersorak dengan heboh. Hal yang tidak diherankan lagi. Jujur saja, kebanyakan mereka lebih suka jam kosong meskipun masuk, daripada libur dan berdiam diri saja di rumah masing-masing.

"Jamkos pak?"

"Udah pak, berangkat sekarang aja pak!"

"Udahlah pak, kita nggak papa gak dikasih tugas. Aman!"

Ucapan-ucapan tidak jelas terlontar begitu saja. Terdapat kesenangan tersendiri dari mereka. Namun hal itu, ternyata mampu membuat pak Jamal mendengus kesal.

"Diam! Jangan senang dulu kalian, saya belum selesai bicara." Tegas pak Jamal. "Kami memang akan mengadakan rapat, tetapi kami masih mengajar materi walaupun hanya sebentar. Kira-kira..., sampai jam istirahat pertama. Saya akan mengajar sebentar, dan tolong tulis rangkuman ini dibuku tulis kalian." Lanjut pak Jamal seraya menuliskan materi di papan tulis. Ucapan pak Jamal, berhasil membuat mereka menghembuskan napas pasrah.

"ASSALAMU'ALAIKUM, SAHABAT!!" Sapa Algan saat memasuki kelas sembari melambaikan tangannya dengan senyum lebar. Tidak ada rasa bersalah sama sekali dari cowok itu. Bahkan ia masih sempat-sempatnya pamer ketampanan. Sialnya Algan tidak cepat menyadari keberadaan Pak Jamal, sontak membuat raut wajahnya berubah seketika.

"Waalaikumsalam, DARI MANA SAJA KAMU WAHAI SAUDARA ALGAN, YANG TERHORMAT?" Tanya Pak Jamal yang terlihat menahan amarahnya. Melihat raut wajah Pak Jamal, Algan menggaruk kepalanya yang tidak gatal seraya tersenyum canggung. Ia pasti akan mendapat omelan dari guru yang hobi ngegas satu ini.

"I-itu..pak, berak pak." Balas Algan dengan cengirannya.

"Berak lama amat, lo berak apa lahiran?" Cibir Satya dan kembali melanjutkan menulis rangkuman yang sudah tertera di papan tulis.

Pak jamal berjalan mendekat ke arah Algan yang masih setia berdiri di ambang pintu kelas. Tanpa rasa kasihan, guru itu langsung saja menyambar Algan dengan jeweran ditelinganya. Yang sontak membuat Algan kesakitan. "BERAK! BERAK! DAN BERAK TERUSS ALASAN KAMU!"

"BUSET, PAK LEPAS PAK..SAKIT PAK!" rintih Algan berusaha melepas jeweran dari pak Jamal. Guru berkaca mata itu tidak berpikir dua kali untuk menjewer muridnya.

ALGARKAWhere stories live. Discover now