"Gak usah takut cuman tiga meter," balas Damian.

"Kenapa takut hm?" tanya seseorang di sebelah Alana. Alana menoleh mendapati Mars  dengan rambut yang sudah basah.

Otot-otot mars tercetak jelas, walaupun tak semenggoda milik Gevano. Tapi jangan salah, Mars tampak begitu gagah, dan dewasa.

"Dalem kak,"

"Ayo masuk gue pegangin," ucap Mars.

Mars masuk terlebih dahulu ke dalam kolam, lalu muncul kembali ke permukaan. Ia menyodorkan tangan kepada Alana, agar gadis itu bisa masuk.

Byur!!

Alana tercebur saat Mars sengaja menarik tangannya secara tiba-tiba. Gadis itu terkejut dengan apa yang baru saja dilakukan Mars. Tapi untung saja Mars langsung menarik Alana kembali agar tidak tenggelam.

"Gila lo Mars bikin anak orang jantungan!"

Tanpa sadar kedua tangan Alana bertumpu di bahu lebar pria tersebut. Mars menahan pinggang Alana, agar gadis itu tak tenggelam dan bisa menyesuaikan diri dengan air.

"Rileks oke? Gerakan kaki lo,"

Alana kini sudah bisa melayang di air. Walaupun sebenarnya takut, jika tiba-tiba Mars melepaskan tangannya.

"Lo udah bisa renang?"

"Udah, tapi Alana cuman bisa gaya bebas, itu pun sedikit-sedikit," balas Alana.

"Kalo lo udah bisa, tinggal ditekunin nanti juga lo bisa. Sekarang coba lo renang gaya bebas dari sini ke sana gue yang awasin,"

Alana yang sudah terbiasa dengan air pun mencoba untuk berenang dari ujung ke ujung. Walaupun sesekali Alana berhenti, Alana mencoba agar lebih lama dalam air.

Di pertengahan jalan, tiba-tiba ada yang melintas di hadapan Alana, sehingga kepala Alana menubruk orang itu.

Alana pun mendongak saat merasakan sakit di kepala. Dan ternyata, yang ia tabrak adalah Gevano.

Mata Alana kian memanas, saat Gevano menggenggam tangan perempuan yang kini tengah diajarkan renang olehnya.

Alana merasa begitu kesal saat melihat siapa perempuan itu. Dia, Adelia. Dan Alana tambah kesal saat Adelia memeluk leher Gevano. Ada rasa tak rela dalam dirinya melihat hal itu.

"Maaf ganggu," ucap Alana dan kini mulai menyingkir dari sana. Alana mencoba biasa-biasa saja walaupun dadanya terasa begitu sesak.

Alan kini kembali berenang saat Mars memanggilnya, meninggalkan Gevano yang kini tengah asik dipeluk Adelia.

Mata Alana terasa begitu perih. Saat ia asik menghentakkan kaki. Tiba-tiba saja ada yang menarik kakinya dari bawah,  sehingga tubuh Alana merosot  ke dalam sana.

Alana terkejut saat melihat seseorang yang bukan manusia menarik kakinya menuju ke dasar kolam yang begitu gelap.

Gadis itu memberontak, mencoba agar dirinya terlepas. Oksigen yang tersisa hanya tinggal sedikit, bahkan saat ini Alana mati-matian tetap bertahan saat ia sudah kehabisan nafas.

"Emmmmhhh."

Mars yang melihat Alana tiba-tiba tenggelam pun segera menyelam ke dalam air. Ia melihat Alana yang memberontak dan terus tertarik ke dalam kolam.

Mars langsung saja memeluk Alana dan menariknya ke permukaan air. Alana menghirup oksigen banyak-banyak saat dirinya sudah terselamatkan.

Napas Alana memburu, ia sangat shock dengan hantu yang tiba-tiba menarik kakinya. Untung saja Mars cepat menolong, jika tidak mungkin Alana akan mati kehabisan nafas.

Alana [END]Where stories live. Discover now