1.7

1K 146 111
                                    

Full Seoksoo

★ IT'S NOT HOME ★

Ketidakhadiran Jeonghan dengan alasan sakit bukanlah hal masuk akal mengingat ia masih sangat sehat sampai kemarin sore. Tetapi yang aneh adalah, separah-parahnya Jeonghan ketika sakit, gadis itu pasti masih menyempatkan diri membuka ponsel.

Sedangkan pesan dari Seokmin tak ada satu pun yang dibalas.

"Jeonghan sakit apa?"tanya Seokmin pada Jisoo.

"Demam."

Nah, yang satu ini lebih aneh lagi. Tadi pagi Myungho bertanya pada Junhui mengenai penyakit Jeonghan, dan dijawab tipesnya kambuh.

Jadi, mana yang benar?

Seokmin memilih diam begitu menyadari ada kejanggalan. Ia juga tidak berhak menggali lebih jauh karena ekspresi Jisoo yang sama sekali tidak bersahabat.

Begitu bel pulang berbunyi, Seokmin yang sudah siap pulang melajukan motor hendak meninggalkan lingkungan sekolah. Tetapi maniknya melihat Jisoo yang duduk sendirian dekat lapangan basket, sontak Seokmin menarik rem dan berteriak cukup kencang agar di dengar Jisoo.

"Kau ingin jadi penghuni sekolah sampai malam ya?!"

Jisoo mendengus kesal dari kejauhan. Ia menghampiri Seokmin dan menatap pemusa itu malas. Sebelum sempat membuka mulut untuk bersuara, Seokmin menyerahkan helm cadangan yang selalu dia bawa dan seringkali Jisoo gunakan jika mereka jalan bersama.

"Ikut denganku?"tawar Seokmin.

"Kemana?"

"Tempat yang menyenangkan."

Jisoo tidak bertanya lebih jauh, ia memakai helm lalu naik ke motor Seokmin. Pikirannya kacau sejak semalam, disatu sisi ia juga mengkhawatirkan Jeonghan. Tetapi dirumah sudah ada bundanya yang menjaga, jadi Jeonghan tidak sendirian.

Tidak ada salahnya Jisoo menghibur diri sebentar dengan ikut bersama Seokmin.

Tetapi Jisoo tidak mengerti mengapa tempat menyenangkan yang Seokmin sebutkan ternyata adalah sebuah panti asuhan pinggir kota. Yang entah ada dimana letak menyenangkannya.

"Kenapa kemari?"tanya Jisoo pada Seokmin yang sedang membuka helm lalu merapikan surainya dan berkaca lewat spion.

"Tempat yang menyenangkan itu bukan hanya tempat dimana kita bisa bersenang-senang. Tetapi juga tempat dimana kita bisa belajar banyak hal."

Seokmin meraih lengan Jisoo lalu membawa gadis itu melewati gerbang depan panti. Karena suasana sore yang bersahabat, terlihat banyak anak-anak yang bermain dan ada juga yang hanya duduk di halaman nampaknya saling bercerita.

"Kak Seokmin datang!"

Seorang anak perempuan berusia sekitar 5 tahun dengan surai panjang diikat ekor kuda bersorak kegirangan melihat kedatangan Seokmin. Ia berlari menghampiri Seokmin dan memeluk pemuda itu, sepertinya sudah saling mengenal cukup lama.

Dan Seokmin melepaskan pegangan pada lengan Jisoo, lalu merentangkan tangan menyambut si bocah perempuan. Ia berlutut untuk menyamakan tinggi keduanya.

"Haii Nara, bagaimana kabarmu?"sapa Seokmin tak kalah ceria.

"Kak, lihat-lihat!" Anak perempuan yang dipanggil Nara oleh Seokmin menunjukkan deretan gigi depan yang mana salah satunya terlihay bolong. "Gigi Nara yang goyang sudah lepas. Berarti Nara sudah besar, kan?"

"Waahhh, jadi gigi permanen-nya sudah mau tumbuh? Tentu Nara sudah besar. Memangnya Nara mau tumbuh sebesar apalagi?"tanya Seokmin antusias.

"Sepertiiiii" Nara memiringkan kepala untuk mengintip Jisoo yang sedari tadi berdiri di belakang Seokmin. "Seperti kakak cantik itu!"

It's Not Home | SVT GS Ft Super GenerationWhere stories live. Discover now