Ternyata Choi Seungcheol tidak seburuk itu. Sebagai guru, tentu Jeonghan tetap membencinya. Tetapi sikapnya diluar sekolah sangatlah berbeda. Lebih mudah diajak bicara.
Hari ini Jeonghan pulang bersama Seungcheol, lagi.
Ke rumah Seungcheol, lagi.
Sama sekali tidak ada niatan kesana sebenarnya. Jeonghan hanya memaksa minta diantar pulang, Seungcheol sempat menolak karena menggunakan motor ke sekolah, sedangkan rok murid perempuan terlalu pendek dan takutnya tersingkap jika dibonceng.
Entah kebetulan atau bagaimana, hari ini jadwal olahraga. Karena itu Jeonghan mengganti roknya dengan celana lalu berlari mengejar Seungcheol yang hampir menjalankan motornya di parkiran.
Seungcheol melakukan kesalahan dengan mengajak muridnya makan terlebuh dahulu. Hujan turun begitu deras di perjalanan sehabis makan. Pakaian keduanya basah kuyup karena Seungcheol lupa membawa jas hujan.
Melihat tidak ada tanda-tanda hujan akan reda, mampir di apartemen Seungcheol yabg dekat dengan restoran adalah satu-satunya pilihan.
Ceklek
"Pak, in-"
Jeonghan baru selesai mandi. Ia mengenakan kaus polos warna putih milik Seungcheol yang kebesaran di tubuhnya, dan mengenakan kembali rok sekolah karena tidak mungkin juga meminjam celana gurunya.
Masalah dalaman, untung saja Sooyeon selalu mengingatkan Jeonghan dan Jisoo untuk bawa cadangan. Barangkali tamu bulanan datang lebih cepat dari perkiraan, sehingga sudah ada cadangan.
Duh, bundanya memang paling top masalah beginian.
Gadis Kim itu melirik ke kiri-kanan, mencari keberadaan Seungcheol yang tidak terlihat. Pikirnya, mungkin pria yang sudah mandi duluan itu berada di dalam kamar.
Ketika hendak menjemur handuk, kepulan asap dari arah balkon mengalihkan atensi Jeonghan. Ia mengintip dari balik gorden tebal, terkejut melihat apa yang terlihat disana.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
"Waw,"gumam Jeonghan tanpa sadar.
Diraihnya kenop pintu menuju balkon, suara decitan mengundang perhatian Seungcheol yang menoleh kearahnya.
"Sudah selesai?"tanya Seungcheol.
Jeonghan mengangguk. Ia menempatkan diri disamping Seungcheol, melirik kearah gurunya itu.
Surai basah berantakan, kaus hitam tanpa lengan, celana pendek, batang rokok terselip diantara telunjuk dan jari tengah. Serta kepulan asap yang sesekali keluar dari bibirnya.
