1.4

1K 147 108
                                    

★ IT'S NOT HOME ★

Lee Seokmin. Pemuda berparas tidak terlalu tampan, tetapi cukup menarik itu berada di lima peringkat teratas secara paralel selama dua tahun berturut-turut. Cerdas, namun sedikit tertutup.

Selain fakta bahwa ia pernah menjadi trainee KH Entertainment berkat suara emas yang dimilikinya, hampir tidak ada satu pun yang mengetahui kehidupan pribadinya lebih jauh.

Tentang ayah dan ibunya yang misterius.

Pengecualian untuk Kim Jeonghan dan Kwon Myungho selaku sahabat karibnya. Mungkin juga, Kim Jisoo.

"Jeonghan kenapa?"

Seokmin menghampiri Jisoo yang duduk di lantai perpustakaan, lorong paling pojok rak kumpulan novel tebal ditempatkan. Ia duduk disamping gadis yang sedang membaca sembari mendengarkan lagu lewat earphone.

"Semingguan murung." Seokmin menawarkan kentang goreng yang baru dibelinya di kantin pada Jisoo, kemudian diambil satu oleh kembaran Jeonghan itu.

"Patah hati."

Seokmin hampir tersedak, "Hah? Bisa juga dia patah hati rupanya."

"Kau saja terkejut apalagi aku."

"Dia dekat dengan siapa memangnya?"

Pak Seungcheol.

Sialan, jika Jisoo mengatakan itu pada Seokmin, Jeonghan pasti akan menjambak rambutnya dirumah nanti.

"Dia tidak bilang padaku dekat dengan siapa. Tahu-tahu sudah patah hati."

"Aneh juga."

Seokmin menatap Jisoo dari samping. Ia memerhatikan gadis yang tetap fokus pada buku ditangan meskipun sesekali menyahuti ucapannya.

Ingin bertanya sesuatu, tetapi Seokmin tidak yakin apakah Jisoo akan keberatan menjawabnya atau tidak.

"Kenapa kau menangis?"

Jisoo menoleh, ia mengerjap. "Tapi aku sedang membaca?"

"Maksudku, saat keluar dari rumah Nona Bae."

"Oh..."

Jisoo menutup novel ditangan. Ia menyandarkan menegakkan tubuh, meluruskan kaki jenjang yang sama sekali tidak seberapa jika dibandingkan panjang kaki Seokmin yang juga diluruskan disampingnya.

"Hanya terkejut? Dia menyimpan banyak luka."

"Itu membuatmu menangis?"tanya Seokmin tak percaya.

Jisoo menggeleng, "Seharusnya luka membuat manusia menjadi kuat. Tetapi luka yang dia alami, justru membuatnya dingin."

"Aku paham, itu berbeda. Seperti, dia merasa berhak melukai orang lain karena menganggap lukanya sendiri lebih menyakitkan dari siapapun?"

"Dia wanita yang luar biasa. Dia hanya melakukan satu kesalahan, seandainya tidak, mungkin aku akan mengaguminya."

"Kesalahannya, yang dia lakukan pada Ayahmu?"

"Jatuh cinta,"lirih Jisoo.

Pada laki-laki yang sudah berkeluarga.

"Dia sosok dengan hati yang dingin. Jatuh cinta membuatnya kejam." Jisoo menghela napas, "Ironi. Cinta justru menjadi penyebab rasa sakit."

"Karena itu para orang tua jaman dulu selalu mengatakan untuk realistis. Jangan jatuh cinta, jangan terlalu dalam mencintai orang lain,"sambung Seokmin.

Aah, Jisoo lupa. Ia terlalu sibuk dengan urusannya. Sampai lupa bahwa pemuda disampingnya pun pernah dikecewakan.

Bahkan lebih sakit dari yang Jisoo rasakan.

It's Not Home | SVT GS Ft Super GenerationWhere stories live. Discover now