It's Not Home | SVT GS Ft Super Generation

0.6

★ IT'S NOT HOME ★

"Kau mengenal Bae Irene?"

Lee Seokmin, mantan trainee di agensi KH Entertainment terkejut di datangi oleh saudara kembar teman sekelasnya. Bertanya sembari berbisik pelan mengingat mereka sedang berada di perpustakaan.

"Semua orang mengenalnya."

Baiklah Jisoo mengajukan pertanyaan yang salah. Bae Irene itu artis papan atas paling terkenal saat ini. Semua orang di pelosok Korea pun tahu siapa dia.

"Tidak secara pribadi,"lanjut Seokmin. "Dia artis ayahmu, kenapa bertanya padaku?"

'DIA SELINGKUHAN AYAHKU!'

Astaga, seandainya bisa ingin sekali Jisoo meneriakkan kalimat tersebut pada Seokmin. Tetapi tentu saja tidak mungkin.

"Apakah dia sebaik yang diberitakan?"tanya Jisoo lagi.

Seokmin menatap Jisoo sejenak lalu menutup novel tebal yang dibacanya. Ia menegakkan tubuh sembari bersedekap, "Semua orang tentu memiliki kebaikan dan keburukan. Tidak ada manusia yang sempurna."

"Jawab dengan benar, Lee Seokmin. Kau bukan lagi junior satu agensi-nya. Kau sama sekali tidak bertanggung jawab menjaga nama baik orang itu."

"Dan orang asing sepertimu tidak berhak bertanya perihal privasi orang lain, Kim Jisoo,"balas Seokmin dingin.

Sialan, Jisoo sama sekali tidak menduga akan sesulit ini mencari informasi melalui teman sekelas Jeonghan. Mungkin karena Seokmin pernah dilatih untuk selalu bersikap baik dan menjaga rahasia perusahaan, ia enggan membeberkan sesuatu yang buruk mengenai siapapun.

Jika sudah begini tidak ada pilihan lain.

"Setahun yang lalu kau mengatakan pada teman-teman bahwa keluar dari agensi adalah keputusanmu sendiri, mengundurkan diri agar fokus sekolah. Kenapa yang ku dengar dari ayah tidak demikian?"

Perkataan Jisoo sukses memancing emosi Seokmin. Pemuda Lee itu mengatupkan rahang, menatap tajam gadis Kim dihadapannya.

"Ingat batasanmu, Kim Jisoo. Hanya karna kau putri Kim Heechul, bukan berarti kau berhak berbuat semaumu,"ujar Seokmin mengingatkan.

"Justru karna aku putri Kim Heechul, aku bisa berbuat semauku,"balas Jisoo sembari menunjukkan senyum penuh kemenangan.

Seokmin menghela napas kasar, "Apa maumu?"

Akhirnya!

"Bae Irene. Semua tentangnya yang tidak terungkap ke publik, juga alamat rumahnya."

"Aku hanya pernah menjadi trainee disana, bukannya berteman dengan Bae Irene sampai bisa berkunjung ke rumahnya,"balas Seokmin kesal.

"Kau tidak harus tahu. Ku tebak kau masih memiliki kenalan di KH, kan? Manfaatkan itu."

"Kau memerintahku?"tanya Seokmin tak percaya.

Jisoo mengendikkan bahu, "Aku hanya minta tolong. Terserah jika kau menganggapnya seperti itu."

"Fine!"

Seokmin bangkit, pergi dari perpustakaan meninggalkan Jisoo yang tersenyum puas karena berhasil mendapatkan keinginannya.

Tepat setelah Seokmin beranjak, Junhui mengambil alih tempatnya. Pemuda Kim itu melepas tudung hoodienya, lalu melempar cokelat pada saudari kembarnya.

"Kemarin kau mengatakan tidak peduli identitas wanita itu. Kenapa sekarang ingin tahu tentang dia?"tanya Junhui heran.

Memang kemarin Jisoo berpegang teguh pada prinsip bahwa tidak mengetahui identitas selingkuhan ayahnya akan memudahkan hari selama tinggal di Mansion Kim. Sehingga tidak terlalu marah ketika melihat wajah ayahnya.