0.4

1.1K 175 60
                                    


★ IT'S NOT HOME ★

Pagi pertama dengan kesuraman menyapa Mansion Kim. Tidak ada suara teriakan Sooyeon yang membangunkan dua anak gadisnya. Tidak ada suara sepatu Junhui yang biasanya terdengar menuruni tangga. Tidak ada suara pertikaian Jeonghan dan Jisoo yang mempereburkan hairdryer.

Hanya ada bunyi peralatan dapur beradu pelan.

Heechul duduk di kursi meja makan. Melirik putrinya yang sedang menghidangkan sarapan.

"Tidak seenak masakan Bunda."

Dengan wajah datar Jisoo mengambil tempat pada kursi yang biasa ia duduki. Membiarkan kedua sisi di dekat Heechul kosong karena disana adalah milik Sooyeon dan Jeonghan. Biasanya ada Junhui yang duduk dihadapan Jisoo.

Kini ruang makan yang terbiasa penuh, terasa begitu sunyi.

"Tetapi bagaimana pun masih bisa dimakan,"lanjut Jisoo seraya menyantap makanannya.

Nada suara Jisoo sangat kaku, rautnya datar tanpa ekspresi. Membuat suasana semakin mencekam.

"Jika kau ingin ikut Bunda-"

"Tidak akan,"potong Jisoo cepat. "Aku harus tetap disini agar tidak sembarangan wanita bisa masuk kemari."

Heechul meletakkan alat makannya, "Kami akan bercerai."

"Masih akan, belum dinyatakan secara resmi. Saat ini kalian masih suami-istri meskipun Ayah tidak pantas disebut sebagai suami."

Suaranya halus dan pelan, namun menusuk tajam.

"Jisoo..."

"Aku sudah sering mendengarkan Ayah. Sekarang gantian, Ayah yang harus mendengarku." Jisoo berdiri, ia meraih tas sekolahnya. "Selama aku tinggal disini, tidak ada satu pun jalang yang akan masuk ke rumah ini. Terlepas apakah aku mengenalnya atau tidak, aku tidak akan segan mengusirnya."

Heechul mengangguk, "Jadi kau belum mengetahui siapa orangnya?"

"Aku tidak tertarik untuk tahu. Ayah sudah ditinggalkan oleh istri dan dua anak Ayah, meskipun Ayah pantas menerima itu, aku tidak akan pernah pergi. Agar Ayah selalu mengingat hati yang telah dihancurkan. Agar Ayah selalu merasa bersalah setiap kali melihatku."

Jisoo tidak ingin seperti ini. Menjadi emosional, menangis di pagi hari. Tetapi apa boleh buat, situasi kini berjalan 180 derajat lebih buruk dari pagi kemarin.

Keinginannya harus disuarakan.

Jisoo harus menjadi dinding pembatas sehingga Heechul tidak berlaku kelewatan.

"Pak supir menjemput Jeonghan dan Junhui, jadi Ayah yang harus mengantarku,"ucap Jisoo seraya melenggang menuju halaman.

Ayahnya memang brengsek. Harusnya ditinggalkan oleh istri dan anak-anak akan menjadi hukuman setimpal cukup berat.

Supaya Heechul menyadari betapa ego telah menghancurkan perannya sebagai suami sekaligus ayah.

Tetapi Jisoo tidak bisa melakukannya.

Mungkin Jeonghan benar, Heechul harus bersyukur Jisoo tidak ikut memergokinya. Sehingga setidaknya Heechul masih memiliki satu anak untuk tetap tinggal bersamanya.

Peduli dan menjaga mati-matian rasa hormat yang lebih dari sebagian telah terkikis kecewa.

Sesuatu yang sebenarnya tidak pantas untuk Heechul dapatkan.

∞∞∞

Pada jam istirahat Jisoo pergi ke kantin untuk membeli tiga kotak susu cokelat. Disana ia melihat Jeonghan yang duduk dengan wajah lesu, hanya menatap makan siang tanpa berminat menyantapnya.

It's Not Home | SVT GS Ft Super GenerationWhere stories live. Discover now