0.3

1.1K 189 87
                                    

spam komen aja gais, aku suka. ntar pasti dibales kok.

★ IT'S NOT HOME ★

"BUNDA!"

Begitu sampai dirumah, Jeonghan langsung berlari sembari berteriak untuk mencari keberadaan sang bunda. Menyadari tak ada respon, Jeonghan memutuskan langsung memasuki kamar orang tuanya.

Tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu, atau bahkan mengucap permisi.

"Bun-"

Manik Jeonghan membola. Belum selesai ia berdamai atas keterkejutan akibat perbuatan ayahnya, kini harus kembali terkejut melihat tiga koper besar di sudut ruangan yang tampaknya akan digunakan.

"Jeonghan!"

Sooyeon membentak putri sulungnya yang tiba-tiba masuk ketika dirinya sedang merapikan koper. Ditariknya lengan Jeonghan agar keluar dari sana, namun entah mendapat keberanian dari mana, Jeonghan diam dan menolaknya.

Lalu Junhui datang menyusul. Reaksinya sama seperti Jeonghan, ia terkejut setengah mati mendapati ada banyak koper tersusun. Jelas sekali akan digunakan, dan Junhui tahu benar itu milik bundanya.

"Jadi...Bunda sudah tahu?" Jeonghan bertanya lirih, pelan sekali. Tak bertenaga karena menahan suaranya yang gemetar.

"Tahu apa?"tanya Sooyeon balik, menunjukkan senyum palsu yang terlihat sangat menyedihkan.

Jeonghan menghela napas, "Karena itu Bunda selalu dirumah."

Sikap janggal Sooyeon akhir-akhir ini, kini terjawab sudah. Alasan Heechul sering tidak pulang dan jarang makan bersama, semua sudah jelas.

Heechul berselingkuh! Dan Sooyeon mengetahuinya!

Karena itulah Sooyeon selalu dirumah, diam-diam menyiapkan pakaian untuk dibawa pergi.

"Dengarlah sayang," Sooyeon menangkup wajah Jeonghan. "Belum ada keputusan yang diambil. Bunda hanya-" Airmata Sooyeon menetes, tak mampu lagi menyembunyikan kesedihan di depan anak-anaknya yang kini mengetahui segalanya. ".....Bunda ingin menenangkan diri."

"Ayah sudah memutuskannya!"teriak Jeonghan penuh amarah. "Dia berbelanja dengan wanita lain. Dia mencium pipi wanita lain tanpa merasa bersalah sedikit pun! LAKI-LAKI ITU MENGABAIKAN ANAKNYA YANG MENUNGGU SELAMA BERJAM-JAM HANYA UNTUK MENGHABISKAN WAKTU DENGAN WANITA SIALAN ITU!"

Suaranya menggema kuat. Teriakan yang dilontarkan dengan berurai airmata. Jeonghan terisak, ia jatuh berlutut. Tidak sanggup menerima kenyataan bahwa ayahnya telah mengkhianati kesetiaan sang bunda.

"Ayah lebih memilih mengantar jalang itu daripada memenuhi janjinya pada Junhui..." Jeonghan terisak dalam pelukan sang bunda yang mengusap lembut punggungnya guna meredakan amarah. "Jika yang seperti itu saja sudah diabaikan, bagaimana kedepannya?"

Sooyeon mengecup kepala putrinya. Amarah ini, kekecewaan yang anak-anaknya rasakan, Sooyeon tidak kuat menghadapinya. Ia merahasiakan agar mereka bertiga tidak sedih.

Tetapi lihatlah bagaimana cara alam bekerja. Yang bersalah diperlihatkan secara nyata.

"Kami ikut." Junhui berucap tegas, "Jika Bunda pergi, kami juga pergi."

Jeonghan mengusap airmatanya. Ia bangkit lalu mengangguk pertanda setuju, "Aku tidak sudi tinggal dirumah ini lagi."

Keduanya menuju kamar masing-masing untuk mengepak pakaian. Sooyeon tidak bisa menghentikan mereka. Daripada memaksa bertahan dan semakin sakit, akan lebih baik jika Jeonghan dan Junhui ikut bersamanya.

It's Not Home | SVT GS Ft Super GenerationHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin