Chapter 19

46.3K 3.2K 76
                                    

Def dan Syana akhirnya sampai di kediaman keluarga Alexander. Tarisha yang kebetulan sedang berada di ruang tamu, mengobrol dengan clientnya.

Tarisha tersenyum saat melihat Syana, tak lama kemudian client Tarisha langsung pamit pulang.

"Client lo kak? Ngapain jam segini?" Tanya Def.

"Dia mau bikin dress, mau ulang tahun. Kaka udah bilang ketemu besok tapi dia maksa sekarang."

"Gak liat waktu, lo juga manusia kak. Butuh istirahat."

"Udah gak usah dibahas, btw ini ada anak cantik mau nginep ya? Wah rame dong. Abang sini liat siapa yang dateng!"

Sekala langsung datang ketika Ibunya memanggilnya.

"Whoa, ada Sya!"

"Sekala!"

"Yok main, Sya!"

"Boleh, Daddy?"

"Boleh, tapi sebentar aja ya mainnya? Besok Sya sama Sekala harus sekolah."

"Ote Daddy!"

"Dibolehin Alea bawa Sya?"

"Iya, tadi Ale sendiri yang bilang bawa aja."

"Bagus deh. Artinya perlahan Alea mulai percaya lagi sama kamu."

"Serius, kak?"

"Iya. Coba pikir dia nyembunyiin Sya selama ini karena apa? Karena gak mau kamu tau kalian punya anak. Mungkin Alea takut kamu mau ngerebut Sya."

"Apaan? Emang gue sejahat itu apa."

"Untuk Alea, iya. Kamu pernah jahat sama dia Def. Waktu kamu nikahin Sofia ya tentu aja kamu jahat."

"Iyasih,"

"Syukur deh sekarang pikiran Alea udah terbuka, dia bahkan bolehin kamu main ke rumahnya tiap hari kan? Dia mau kerja di perusahaan kita."

Tarisha mengelus pundak Def, "That's mean dia udah perlahan maafin kamu."

Def menatap Tarisha, ia terlalu bodoh untuk mengerti itu. Ia baru sadar jika ada maksud terselubung dibalik tindakan kecil Alea.

"Semangat dapetin hatinya Alea lagi Def. Kamu pasti bisa! Jangan kelamaan jadi duda."

"Lo juga janda."

"I know but its different. Janda bukan sembarang janda!"

"Hahaha,"

* * *

Eric diam saja sedari kemarin, lusa adalah hari pernikahannya dengan Bella, membuat Eric semakin tidak nafsu bahkan untuk sekedar bicara.

"Ric, ayo dong dicobain dulu suitnya." Ema datang membawa jas berwarna hitam milik anaknya.

"Mami, Eric lagi butuh waktu sendiri."

"Sampai kapan sih kamu kayak gini Ric? Mau beneran liat Mami mati?!"

"Mami, let me talk to him.." Bella datang, lalu mengambil suit yang dipegang oleh Ema tadi.

"Okay. Mami kasih kalian waktu berdua buat ngobrol. Be nice to her, Ric!"

Ema keluar dari ruangan, meninggalkan Eric dan Bella dalam keheningan.

"Ric, kamu coba dulu ya? Kasian Mami udah—"

"Gak."

Duda MudaWhere stories live. Discover now