3

7K 776 18
                                    

Hai, sebelum kalian baca aku mau minta tolong buat beri komentar di tulisan ku jika ada yang perlu diperbaiki seperti typo, salah penempatan maupun penggunaan kata, atau kesalah lain dalam cerita ini. Terimakasih buat kalian yang sudah meluangkan waktu buat baca karya ku.

Hope You Enjoy it!

~~~

CW// KISSING 🔞

~

Anak laki-laki dengan balutan piyama biru muda sedang bergelung di dalam selimut besar miliknya dengan banyak pola awan. Pukul setengah lima pagi di hari Minggu memang bukan waktu yang tepat untuk melakukan aktivitas, hari masih terlalu pagi untuk memulai kegiatan, bahkan orang-orang di rumahnya mungkin masih berada dalam mimpi. Namun manusia dalam kamar yang di dominasi warna putih dan baby blue ini sudah sibuk bergelut dengan pikirannya. 

Naresha memang biasa bangun lebih pagi di hari Minggu, biasanya ia melakukan hobi melukisnya di waktu ini. Anak itu bergerak keluar dari gulungan selimut, membasuh wajah serta menyikat gigi sebelum memulai aktivitasnya.

"Yah gak ada warna yang sesuai lagi.." Ucapnya pada diri sendiri.

Dengan cekatan ia menuang cat berwarna merah dan mencampurnya dengan hijau agar bisa menghasilkan warna kuning kecoklatan. Senyumnya kembali mengembang begitu warna yang diinginkan terlihat di palet cat nya.

Naresh bersenandung pelan menikmati kegiatan melukisnya ditemani dengan semilir angin pagi dari jendela yang sengaja ia buka. Tangannya dengan terampil memoles warna dalam kanvas di depannya, kuning, merah, hitam, dan warna lain saling tabrak dalam putih kanvas menggambarkan dua insan yang nyaris menempelkan bibirnya. Hingga Naresh merenggangkan badannya, tersenyum lebar melihat lukisannya yang sudah jadi.

Anak itu sungguh merasa puas dengan lukisannya hari ini dan memutuskan untuk menempelnya di tembok khusus lukisan. Bibir berwarna merah muda itu kembali melengkung ke bawah, dilihatnya tembok khusus karyanya sudah penuh dengan banyak lukisan lain miliknya. Sepertinya ia harus merelakan satu lukisan lama disana untuk diganti dengan lukisan yang baru.

klek

"Resha."

Naresh menolehkan kepalanya begitu terdengar suara pintu dibuka. Di depan kamar ada ibunya dengan baju tidur terusan, ibunya pasti berniat membangunkannya.

"Kamu bangun kepagian lagi?" Tanya ibu.

"Belum lama bangun kok bu." Jawab Naresh bohong, nyatanya ia sudah bangun sejak tiga jam lalu.

"Jangan ngelukis terus, tidurmu jadi gak cukup, nanti gak bisa fokus loh kamu lesnya." Sang ibu melirik lukisan di tangan Naresh, terlihat kurang suka. 

"Mandi sana, abis itu sarapan." Sambungnya.

Naresh menghela nafasnya kasar begitu sang ibu kembali menutup pintu kamarnya. Diturunkan nya lukisan di tangannya kembali ke standing frame, kemudian ia merebahkan dirinya di kasur sebelum pergi mandi.

"Gak mau les piano." Ucapnya lirih sambil memeluk plushie kelinci pemberian Jeno saat awal mereka pacaran.

Naresha muak membayangkan rentetan pelajaran yang ibunya atur untuknya.

.

.

.

"Pagi sayang."

cup

Ayah Naresh mengecup kepala anaknya dan tersenyum hangat melihat anaknya yang baru saja duduk di kursi meja makan.

Ain't Larch [NOMIN] ✔Where stories live. Discover now