40. AMORAIGER🔮

1.8K 176 156
                                    

hai hai haiii

amoraiger balek lagi niii

call me kabos yaaa

selamat membacaaaa

🌈AMORAIGER🐯

Chika dari tadi menggandeng tangan Amora entah kenapa. Ia juga dari tadi senyum-senyum sendiri tak tentu arah. Dan tanpa tujuan juga cewek itu terus menarik Amora entah ke mana.

"Kita mau ke mana sih Ka? Dari tadi mutar-mutar terus," komen Amora sudah mulai lelah. Chika menoleh ke arahnya dengan senyuman.

"Kita mau jalan-jalan dong Ra, sambil nunggu Nasya yang katanya mau ke sini, tunggu ada di sini deh ya." Chika menghentikan langkahnya tepat di pertigaan lorong.

Amora lalu menyandarkan punggungnya ke dinding yang ada di dekat sana sambil menunggu Nasya juga Baby yang tadi belum selesai mencatat.

Sebenarnya Nasya dan Beby ingin meninggalkan tugas mencatat itu, tapi Bu Rani tidak membolehkannya dan dengan terpaksa mereka harus mengerjakannya dulu.

Sementara Amora dan Chika yang biasanya juga lama menyelesaikan catatan sudah menyelesaikannya tadi. Entah apa yang membuat Chika begitu semangat hari ini.

"Tu mereka tu." Chika menunjuk dua cewek yang berjalan mendekati mereka. Itu Nasya dan Beby.

"Ke mana kita?" tanya Nasya saat sudah berada di depan Chika.

"Kantin yok, tapi bawa makanannya ke taman aja, biar seru. Bosan gue lama-lama lihat kantin terus," saran Chika dengan sangat semangat.

"Terus gimana caranya? Mana dibolehin Bude Tata kita bawa mangkoknya ke luar kantin," komen Nasya.

Bude Tata penjual salah satu makanan yang mereka sukai di kantin mereka tidak akan membolehkan siapapun memakan makanan yang dibeli di kantin dibawa keluar kantin.

Takutnya nanti mangkok atau piring yang dibawa keluar kantin itu hilang dan tidak akan dikembalikan. Apalagi bagi siswa atau siswi yang tidak bertanggung jawab. Piring itu akan hilang dan tidak nampak wujudnya.

"Ya kita bungkus aja deh ya, biar seru aja sekali-sekali," saran Chika lagi.

Amora dan Nasya berfikir sebentar, sementara Beby paling hanya mengikut saja. Cewek itu tidak pernah mau ribet memikirkan itu, malahan dia tadi tidak mau ikut.

"Gimana? Mau gak?" tanya Chika saat tidak ada balasan dari teman-temannya.

"Yoklah, gue sebenarnya udah bosan juga makan di kantin terus," balas Nasya. Chika lalu tersenyum mendengar jawabannya.

Mereka berjalan ke kantin lalu membeli batagor kesukaan mereka untuk dibungkus tak lupa minuman dingin, setelah itu mereka mencari tempat di taman yang dingin dan sejuk untuk makan batagor itu.

"Di sini aja." Chika langsung duduk di tempat yang sudah mereka pilih. Tempat duduk yang mereka pilih itu tempat duduk yang melingkat, agar nanti mereka bisa cerita-cerita.

Sebenarnya masih banyak tempat duduk lain dan bentuk yang bermacam-macam. Ada yang lurus seperti di kantin, ada yang melingkari pohon, ada yang meja kursi, dan banyak lagi.

SMA Cakrawala memang sangat memanjakan murid-muridnya. Semua yang muridnya cari pasti ada di sini. Tidak kekurangan fasilitas apapun.

"Gimana lo sama Galvin Sya?" tanya Chika memulai pembicaraan. Nasya menoleh pada Chika dengan kerutan di keningnya.

"Hah kenapa?" tanya Nasya lagi. Entah tidak mendengar atau memang sengaja tidak mendengar.

"Lo sama Galvin gimana?" tanya Chika mengulang pertanyaannya.

AMORAIGER [COMPLETED]Where stories live. Discover now