21. AMORAIGER🍦

1.7K 225 146
                                    

hai hai haiii

panggil aku kabos ajaaa yaaa

selamat datang di amoraiger

selamat membaca

🌈AMORAIGER🐯

"Lo bersihin juga yang bannya dong, jangan badannya aja," komen Aiger yang duduk dengan santai melihat Amora juga Bastian mencuci motor-motornya.

Kedua orang itu hanya mematuhi semua yang Aiger katakan. Saat ini hanya mereka bertiga yang ada di rumah besar Aiger, dan ditambah pembantu-pembantu Aiger.

Orang tua Aiger sedang mengurus beberapa pekerjaan saat ini, jadi tidak di rumah dan Aiger bisa sepuasnya memerintah Amora juga Bastian.

"Lo gak ada hati ya Ger bi-"

"Emang," jawab Aiger cepat memotong perkataan Bastian.

"Bisa-bisanya lo jadikan pacar lo babu, atau sebenarnya kalian gak pacaran?" Bastian menatap Aiger dengan tatapan banyak pertanyaan.

Aiger dan Amora saling pandang dengan Amora yang menatap takut. Aiger langsung memerintahkan Amora untuk diam lewat matanya.

"Kami pacaran," jawab Aiger dengan muka yang santai.

"Kalau lo pacaran sama dia, ngapain lo nyuruh-nyuruh dia yang gak jelas gini? Biar gue sendiri aja yang kerja, kasihan Amoranya," komen Bastian dengan tangan yang terus membersihkan ban motor Aiger.

Aiger berdiri dari duduknya. "Ngapa lo? Suka sama pacar gue?" tanya Aiger langsung membuat Bastian diam.

Amora yang mendengar itu langsung menggeleng. Tidak mungkin juga Bastian suka padanya. Dan Amora tau itu hanya alibi Aiger untuk membuat Bastain diam dan tidak banyak bertanya.

Sekitar sebelas motor mereka bersihkan berdua, tidak dikasih minuman juga oleh Aiger. Memang Aiger benar-benar jahat dan tidak punya hati.

Bastian berjalan ke arah Amora. "Ra, biar gue aja yang lanjutin, gue tau lo capek," ujar Bastian dengan suara yang kecil agar Aiger tidak mendengarnya membuat Amora menghentikan kegiatannya.

Amora menggeleng. "Engga usah Bastian, aku masih kuat, kasihan juga kamu selesaikan sebanyak ini. Masih belum setengah ni," tolak Amora lalu kembali mencuci motor itu.

Sudah sekitar empat motor mereka bersihkan berdua. Nafas Amora juga sudah naik turun Bastian lihat, itu sebabnya dia tidak tega melihat Amora seperti itu.

Baju juga celananya sudah basah karna percikan-percikan air itu. Bahkan percikan-percikannya sudah sampai di kening karna Amora yang membersihkn keningnya dengan tangan.

Keringan sebesar biji jagung bercampur dengan air cucian yang sudah banyak mengalir di kening Amora menandakan dia juga sudah kecapean.

"Engga kok Ra, lo istirahat aja dulu sebentar, nanti kalau udah kuat lagi baru lo lanjutin," timpal Bastian lalu dibalas gelengan oleh Amora.

"Gak papa Bastian, tulang cuci motor aja gak pernah nyerah, masa aku baru sedikit udah nyerah," bantah Amora dengan kekehan diakhir kalimatnya yang membuat Bastian hanya bisa mengembuskan nafas pasrah.

AMORAIGER [COMPLETED]Where stories live. Discover now