33. AMORAIGER🌏

1.6K 181 130
                                    

hai hai haiiii

kembali lagi dengan amoraigerrrr

panggil aku kaboooosss

selamat membacaaaa

🌈AMORAIGER🐯

Bulan dengan cahaya juga bintang-bintang di sekitarnya sedang bersinar terang di atas langit. Angin sepoi-sepoi menyapu indra peraba Aiger dengan lembut.

Cowok berambut ikal itu sedang berjalan-jalan dengan motornya tanpa tujuan. Ia hanya ingin berpacaran dengan motor hijau ke sayangannya yang bernama Moli.

Sudah jam sebelas, tapi Aiger enggan untuk pulang. Ia menyingkirkan motornya di trotoar dekat dengan penjual nasi goreng. Setelah itu dia menyandarkan tangannya di atas stang motor dan melihat orang yang berlalu-lalang di tenda penjual nasi goreng itu.

Satu perempuan berambut sepunggung membuat Aiger menajamkan penglihatannya. Ia baru saja keluar dari tenda penjual nasi goreng itu dengan memakai baju seragam biru dengan kantong plastik di tangannya.

Itu Amora, cewek lugu yang menjadi babu Aiger. Aiger menghidupkan mesin motornya lalu mengikuti Amora dari belakang dengan kelajuan yang pelan agar Amora tidak curiga.

Itu baju seragam untuk supermarket, Aiger tau karna ia sering belanja di sana. Dan ada nama supermarketnya juga di dada kirinya.

Aiger menghentikan motornya di bawah pohon saat Amora sudah sampai di rumahnya. Ia lalu menyelinap dan mengintip Amora dari pagar yang tidak tinggi.

Rumah kontrakan berwarna hijau dengan lampu yang tidak terang itu tempat Amora berteduh. Tapi saat Amora membuka pintu itu, kedua adiknya dengan isakan langsung memeluk Amora.

"Loh kalian kenapa? Kenapa nangis sayang?" tanya Amora berjongkok dan menghapus air mata Moza.

"Ayah Kak," adunya pada Amora. Saga yang biasanya tidak pernah menangis bahkan kali ini ikut menangis. Entah apa yang dilakukan lagi oleh Guntur.

Amora memeluk Moza dan Saga dengan pelan setelah menghapus air mata kedua adeknya itu. "Ayah kenapa sayang?"

"AMORA!" Bentakan dari dalam rumah membuat Amora terkejut. Ia menoleh ke dalam dari luar karna cewek itu masih berada di teras rumah.

Amora berdiri lalu melindungi adek-adeknya yang meletakkannya di belakang badannya. "Ayak kenapa Yah?" tanya Amora dengan sedikit bergetar menahan tangis.

"Mana uang yang sayang minta hah?! Kamu janjinya jam sepuluh dari tadi saya cari kamu gak juga datang-datang! Mana uang saya." Guntur menjulurkan tangannya di depan Amora dengan membentak.

Amora terdiam sebentar sambil memandangi tangan kekar Guntur.

"MANA UANGNYA! KENAPA KAMU MALAH DIAM!" bentak Guntur lagi membuat Amora langsung tersentak kaget.

"Amora belum gajian Yah, katanya besok," jawab Amora dengan lirihan.

"SAYA GAK MAU TAU, KAMU UDAH JANJI SAMA SAMA KEMAREN. SAYA UDAH JANJI SAMA TEMAN-TEMAN SAYA MALAM INI!" Guntur menghempaskan vas bunga yang ada di atas meja teras itu.

"Yah, Amora minta maaf, tapi Amora belum dapat uangnya sekarang." Amora menunduk takut melihat muka Guntur yang sangat mengerikan itu.

AMORAIGER [COMPLETED]Where stories live. Discover now