Aiger mengangkat sedikit kepalanya lalu menoleh pada Charles. "Enggak, enak aja. Gue gak terima tamu. Gue gak mau kalian datang, kasihan Bibi bersihinnya nanti," tolak Aiger dengan suara yang serak.
"Yah Aiger, kok kamu gitu sih sayang? Aku kan kangen sama kamu, mau tidur di rumah kamu aja sekalian," paksa Charles lagi.
"Enggak gue bilang ya enggak. Jangan datang ke rumah gue sebelum orang tua gue pulang," tegas Aiger dengan suara yang seperi tadi dan kembali menenggelamkan kepalanya.
Charles berdecak, padahal hari ini paketnya benar-benar habis dan Maminya juga pergi, pulangnya malam. Gimana caranya Charles bisa mendapatkan wifi kalau gini caranya.
Uang jajannya juga sudah habis karna kemarin Maminya memberikan uang jajan padanya langsung ia belikan makanan. Coklat satu kotak, keripik kentang satu dus. Semua satu dus sampai uang itu hanya tersisa seribu enpat ratus dari tujuh ratus ribu.
Memang boros Charles itu, tapi jika diminta barangnya dia tidak akan mau memberi. Udah boros, pelit lagi. Dan pasti bakalan cepat kalau minta punya orang.
Orang tua Aiger memang sedang ada pekerjaan di luar kota, dan Aiger jadi sendiri di rumah besar itu. Walaupun ada pembantu rumah tangganya yang bisa membersihkan semua yang nanti Charles berantakin di kamarnya, tapi Aiger tidak tega aja Bibinya capek-capek membersihkan itu semua.
Kamar Aiger yang bersih dan rapi juga harum itu akan menjadi hancur dan bauk jika teman-temannya datang. Charles yang membuang sampahnya sebarangan dan menghancurkan kasurnya dan juga dia kentut sembarangan.
"Aiger pelit," umpatnya sambil terus menulis.
"Pagi anak-anak." Bu Rani masuk ke kelas mereka dengan buku di tangannya. Bel masuk belum berbunyi, dan mereka juga tau kalau guru itu selalu datang tepat waktu. Bukan tepat waktu lagi, tapi terlalu cepat. Itu namanya korupsi.
"Pagi Buk," jawab mereka semua serentak.
"Kumpulkan semua tugas kalian." Charles yang masih menulis mengaga. Tulisannya belum selesai begitu juga dengan Deren.
"CEPAT!" bentak Bu Rani dan mereka langsung maju mengumpulkan tugas mereka.
Sementara tugas Aiger, Charles yang bertanggung jawab. Cowok itu yang mengumpulkannya. Setelah semua mengumpul, Bu Rani selalu memeriksanya terlebih dahulu, bisa saja buku yang dikumpul itu kosong.
Charles melongo mencuri-curi pandang pada buku yang Bu Rani periksa. Semoga saja Bu Rani terbohongi dengan tulisannya yang besar-besar dan tidak menghukumnya.
"NGAPA KAMU CHARLES! DUDUK." Charles langsung duduk dengan bibir bawahnya yang ia majukan. Bu Rani itu selalu saja marah-marah.
"CHARLES, DEREN, AIGER, WAHYU SAMA REZA KALIAN BERLIMA CEPAT KE LAPANGAN! TUGAS KALIAN GAK LENGKAP!"
"DAN KAMU AIGER, TULISAN KAMU GAK MUNGKIN SERAPI INI!"
🌈AMORAIGER🐯
hai hai haiii
gimana kabar kaliannnn
gimana part ini ya wkwkwk
follow ig aku yaaa
@fitriasalmadong
@fitriasasalmafollow ig mereka jugaa yaaa
@resvagos
@alanagabriellaa
@algaraalexander@rajaallaver
@biancakejora@salqueenamelody
@reyvanogalaxyca@stellavalenciaa
@latasyasahrez
@achaauristela@galvinravael
@kiaraanastasyaaaaa@tessakalila
@albarasamudra
@regalcomel
@langitwilliam@airinshanata
@arabellakeanaa
@sahirakinara@gerlanadinata
@rezviankeano
@ininatanganteng@kenziearkanaaa
@aryaaalvaroo
@gladysclaristaini aiger
YOU ARE READING
AMORAIGER [COMPLETED]
Teen Fiction(PART MASIH LENGKAP) Amora, cewek cupu yang sering menghabiskan waktunya di perpustakaan dengan buku-buku, lembut, kepoan dan pencinta warna pink dan kuning yang sangat ngejreng itu, apalagi yang neon. Bayangkan aja kamarnya seperti apa, sangat tera...
34. AMORAIGER🥨
Start from the beginning