Bagian delapan.

1.5K 195 21
                                    

Yoshhhh

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Yoshhhh...

Maaf nde, mimi gak bisa up beberapa hari ini gegara banyak kejadian yang gak mimi sangka.

Okelah ya....

Mari baca~~~~

*****

Jimin ditinggalkan Yoongi didalam ruangannya, karena Yoongi harus kembali mengawasi rekaman. Apa Jimin marah??? Jelas saja tidak. Dia malah menikmati ruangan milik Yoongi. Namun memang dari sana nya tak pernah gratilan  tuh tangan, Jimin tak menyentuh asal barang apapun didalam ruangan itu. Jimin malah memilih bermain ponsel saja.

Cklek..

"Eh..eon, udah selesai...kok ce- loh pak direktur??? Saya kira Yoongi eonni.." Jimin langsung duduk dengan sopan saat pria bermarga Jung itu yang memasuki ruangan Yoongi.

"Min Pdnim masih sibuk dengan rekaman. Aku orangnya mudah bosan, jadilah aku memilih berkeliling, Park Ssaem..santai saja duduk nya. Ini sudah di luar tempat juga jam kerja.." ujar Hoseok dengan senyum tampan di akhir.

"Iya, pak direktur.." jawab Jimin

"Di luar sekolah, jangan terlalu formal. Aku tak terlalu tua kan???" Jimin menggeleng kan kepala.

"Masih terlihat muda kok, Emm...oppa?? Boleh kan??" Hoseok tersenyum lebar mendengar panggilan itu.

"Hemm...sangat boleh, seakan memiliki adik perempuan.. kau tau kan rasanya menjadi anak tunggal, sangat kesepian.." Hoseok

"Aku juga terlahir menjadi anak tunggal, oppa..dan sangat tak menyenangkan.."

"Kau benar...lalu, apa kau sudah lama mengenal Min Pdnim??"

"Emm...kami saling kenal sejak kami satu kos juga satu kamar. Sekitar beberapa bulan lalu, oppa..." jawab Jimin jujur.

"Apa di kosan kalian dia orangnya  jutek??, barbar???, dingin?? Atau swag??" Jimin mengingat seorang Min Yoongi dan semua yang dikatakan Hoseok adalah Yoongi yang sering dia hadapi.

"Tepatnya, Yoongi eonni itu..senggol bacok oppa...jangan buat masalah dengannya atau kau akan merasakan telingamu panas dan hatimu bakal cenat cenut.." ujar Jimin.

"Tapi semua itu hanya topeng, keutji??? Aku bisa melihat kesakitan dari matanya. Dia seperti seseorang yang mencoba menjadi kuat hanya agar lemah nya dia tak terlihat.." Jimin menatap Hoseok lekat.

"Oppa...apa kau menaruh hati pada Yoongi eonni???" Hoseok malah menatap Jimin tak kalah lekat.

"Ya enggak lah...aku hanya ingin mencoba mengenal karyawan ku saja..tak lebih" ujar Hoseok

"Oh ya...apa oppa yakin??? Atau oppa tak sadar kalau sebenarnya oppa menaruh hati??? Kalau untuk mengenal karyawan, aku rasa tak perlu sampai sejauh itu oppa...Oh dan satu lagi, aku ini seorang guru. Dimana kami yang guru ini juga mempelajari tindak tanduk manusia.." ujar Jimin sambil tersenyum manis.

HealingWhere stories live. Discover now