kisah empat anak manusia yang mengalami rasa sakit akibat cinta, kisah empat anak manusia yang berusaha menyembuhkan luka, kisah empat anak manusia yang berusaha keluar dari trauma akibat asmara, juga cinta.
bagaimana mereka menjalani hidup dengan b...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Mari baca~~~~~
*******
"Jimin.....sudah lama???" Tanya seorang pria tampan bersurai hitam bak langit malam.
"Belum, Tae. Ada apa??? Kenapa menghubungiku mendadak???" Tanya seorang wanita yang dipanggil Jimin, Park Jimin.
Sret...
Deg....
Manik bulan sabit itu menatap lekat kertas berwarna putih dengan tulisan berwarna emas.
Dengan ragu Jimin mengambil kertas yang ternyata surat undangan, dia baca dengan sangat hati-hati. Dadanya bergemuruh hebat dengan hatinya sakit seakan teriris. Air mata turun tanpa di komando, namun segera ia menghapusnya.
"Aku akan bertunangan dengan Irene, Jim...ehehehh, dia menerima lamaran ku, tapi karena kita baru saja selesai kuliah, kami memutuskan bertunangan dulu..aku senang, Jim. Aku mencintai dia..sangat, dan aku tak akan mau dengan wanita selain dia..." jelas Taehyung
"Saranghae...Taehyung-ah..."
"Mwo...kau mengatakan apa, Jim???" Taehyung menatap Jimin yang menundukkan kepala.
"Saranghae Taehyung-ah..jeongmal..." Jimin mengangkat wajahnya, dan menatap Taehyung dengan lekat...
Dua anak manusia saling menatap, dengan tatapan yang tak bisa diartikan. Seorang wanita hanya bisa menatap sendu pria yang juga menatap dirinya dengan tatapan tak percaya, bersalah dan lainnya.
"Jiminie...apa maksud mu???" Tanya pria itu.
"Aku mencintaimu...Tae, Aku mencintaimu sejak dulu..." jawab wanita itu dengan suara bergetar.
"Apa kau ada melihat aku sedang bercanda??? Tae???" Jimin menatap Taehyung lekat, perlahan air mata Jimin menetes dan membasahi pipi
"Jimin, aku tak pernah melihat cinta di matamu. Kita sudah lama bersahabat..kenapa baru kau katakan sekarang?? Kenapa???" Jimin menghapus air matanya sembari memaksa senyum dari bibirnya
"Aku selalu menunjukkan nya padamu, berharap kau melihatnya. Tapi yang aku dapatkan, kau malah tak peduli dengan semua yang aku lakukan. Kau selalu bercerita tentang 'dia' yang berhasil mencuri hatimu..dan saat ini kau memberikan undangan ini untukku.." Jimin mengangkat undangan yang ia pegang, Taehyung hanya bisa terdiam.
Seketika semua perlakuan manis Jimin, sikap manja Jimin, senyum Jimin, bahkan tingkah absurd Jimin yang akan terlihat hanya pada dirinya seorang, Taehyung menyadari satu hal.
Betapa bodohnya dia mengabaikan perasaan seorang Park Jimin, betapa tak peka nya dia hingga tak bisa menyadari semua perasaan Jimin tertumpah hanya untuk nya.
