"Eh, ya bund"

"Kamu kenapa sih melamun terus. Cepet makan nanti telat lagi!"

"Eee, iya bund"

Drrttt!

Ponsel bunda yara berbunyi dan langsung saja sang pemilik mengangkat telfon itu

"Assalamu'alaikum" ucap seseorang di dalam telfon tersebut

"Eh, iya waalaikumsalam. Kenapa yaa pak?" tanya bunda Yara

"Begini bu Yara, allhamdulilah anak saya menerima perjodohan yang kita rancang 2 hari yang lalu" orang itu adalah papa Faldi atau papanya Elan

"Waah, begitu yaa. Yasudah kapan kita pertemuannya pak? Menurut saya lebih baik di percepat" ucap bunda Yara kelihatan bahagia

"Gimana kalau malam ini saja. Nanti pertemuan nya di cafe saya. Bagaimana?" tanya papa Faldi

"Yasudah nanti saya kasih tau anak saya"

"Iya bu, kalau begitu saya tutup telfonnya. Assalamu'alaikum"

"Iya Pak, waalaikumsalam" bunda Yara menutup telfonnya dengan perasaan yang bahagia

"Bund, Asya berangkat yaa" ucap Nasya menyalimi tangan bunda Yara

"E eh, nanti kamu cepet pulang yaa!"

"Memang kenapa?"

"Udah, intinya kamu cepat pulang"

"Hm, assalamu'alaikum"

"Waalaikumsalam"

Nasya keluar dari rumahnya dengan banyak pertanyaan di fikirannya.

...

SMA Purnama bangsa

Nasya sudah sampai di dalam kelasnya, ia duduk di bangku sambil memijit kepalanya.
Dan tidak lama Key dan juga Kiran datang menghampiri.

"Lo kenapa sya?" tanya Key melihat sahabatnya seperti banyak pikiran

"Huft, gue dijodohin" ucap Nasya

"Hah! Dijodohin?" ucap Key dan Kiran bersamaan
"Sama siapa?" tanya Kiran

"Elan"

"Anjirr, Elan si ketos itu?" tanya Key

"Hm"

"Waahhh, gak nyangka gue lo dijodohin ama si ketos" ucap Key

"Terus lo terima perjodohan nya?" tanya Kiran

"Ya mo gimana lagi, wasiat dari almarhum ayah jadi gue gak bisa nolak" ucap Nasya

"Hmm. Gue yakin ini yang terbaik buat lo" ucap Kiran

Kring!

Bel masuk berbunyi, Nasya dan sahabatnya langsung duduk di tempat masing-masing.

...

Kring!

Tak terasa Bel pulang berbunyi. Sesuai ucapan bundanya hari ini Nasya langsung pulang ke rumahnya.

Sampai di rumah ia sudah di sambut oleh sang bunda yang duduk di sofa sambil menonton TV

"Assalamu'alaikum" salam Nasya sambil menyalimi tangan sang bunda

"Waalaikumsalam. Kamu masuk ke kamar gih terus istirahat" ucap bunda Yara

"Iya bund" Nasya berlalu pergi ke kamarnya

Tak terasa malam pun tiba. Sesuai janji, malam ini Nasya dan sang bunda akan berangkat ke cafe yang sudah di beritahu oleh papa faldi.

Nasya tampak cantik dengan dress panjang berwarna hitam.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tak memakan waktu lama

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Tak memakan waktu lama. Nasya sudah siap dengan make-up yang sangat Natural hanya menggunakan bedak tipis dan liptint agar bibirnya tidak terlihat pucat.

Ia menuruni anak tangga, disana sudah ada bunda Yara yang sedang menunggu anaknya.

"MasyaAllah anak bunda cantik banget sih" puji bunda Yara melihat penampilan Nasya yang sangat berbeda, yang di puji hanya tersenyum tipis

"Yaudah klo gitu kita berangkat sekarang" ucap bunda Yara keluar dari rumah menuju garasi ingin mengambil mobil di ikuti Nasya di belakangnya

...

Sesampainya di cafe, bunda Yara dan anaknya sudah di sambut oleh satu pelayanan cafe.

"Permisi mba, meja atas nama pak refaldi juana di mana ya?" tanya bunda Yara pada pelayan cafe

"Dengan ibu ayara purnama ya?"

"Iya"

"Mari bu saya antar"

Mereka berjalan dan sampai pada ruangan paling atas dari cafe ini, yang memang sudah di siapkan khusus untuk pertemuan malam ini.

"Nah, ini bu ruangannya. Silahkan masuk"

"Terima kasih yaa"

"Iya bu, Sama-sama"


















TBC!

Double up nih!

Jangan lupa vote, komen & share!

Maaf apabila ada kesalahan ataupun kesamaan dalam cerita ini🙏

Rabu, 27 Oktober 2021

Elan : Childish husband [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang