14. AMORAIGER💤

Start from the beginning
                                    

"Pak, nanti siapa yang jaga anak kami kalau Bapak bawa saya pergi? Anak ini butuh Papanya Pak, hahaha butuh Papanya, dia butuh Papanya. Aiger sayang tolong aku sayang, dia mau bawa aku sama anak kita pergi. Dia mau bawa anak kamu juga sayang." Alisa terus saja meracau sambil melihat perutnya yang datar tapi tak dihiraukan oleh mereka yang ada di sana.

Polisi itu membawa Alisa keluar dari gudang itu. "Deren ikut saya jadi saksi." Deren mengangguk dan mengikuti polisi itu bersama Pak Bayu juga Bude Tata

"Gila anjir, tu cewek gila banget. Bisa-bisanya melakukan itu cuma mau dapatin Aiger. Iya kalau Aiger mau tanggung jawab, kalau Aiger gak mau tanggung jawab mampus tu cewek hamilin anak Aiger sendirian." Kevin menepuk-nepuk pipi Aiger untuk membangunkan cowok itu, tapi tetap tidak bangun.

"Tapi BTW Aiger udah hamilin dia belum ya?" tanya Charles merasa penasaran yang pasti dengan muka longor dan kotak makan yang masih ia pengang erat juga botol minum yang masih bertengger manis di lehernya.

"Belum lah goblok, gila lo. Untung aja kotak makan lo tinggal tadi Les." Kevin berdiri dan menghampiri Galvin yang berada di ambang pintu.

"Iya anjir, untung aja."

"Woiii, kotak makan gue tinggal di kelas anjir. Gimana nih?" tanya Charles dengan muka yang sangat cemas.

Untung sebelum pulang dia memeriksa dulu tasnya apakah kotak makan berwarna pink dengan botol minum yang juga berwarna pink itu ia bawa atau tidak.

"Temenin gue lah ambil kotak makan gue, nanti mak gue marah woi," pinta Charles dengan muka yang sangat memohon pada teman-temannya.

"Lo sendiri aja Les, kami mau pulang cepat," tolak Deren yang masih berada di atas motor.

"Gue takut, nanti ada hantu," kata Charles bergidik ngeri menatap lorong yang sudah sepi.

"Penakut banget lo, orang-orang masih banyak kok di dalam."

Charles turun dari motornya, meletakkan tasnya di atas motor miliknya lalu mendekat ke arah teman-temannya dengan tatapan yang sangat memohon.

"Kalian tega giniin gue? Kalian tega buat gue kena marah mak gue? Kalian benar-benar tega mak gue gak bolehin kalian ke rumah gue lagi selama-lamanya," ujar Charles melebih-lebihkan.

"Kalau perkataan terakhir lo benar. kami bakalan temanin lo," final Deren membuat Charles tersenyum, ternyata rencananya berhasil.

Rumah Charles itu rumah yang paling nyaman dan tentram jika di jadikan tempat main. Karna Mamanya Charles yang loyal dan pasti melayani mereka dengan segenap hati. Taulah, makanan.

Mereka berjalan memasuki kembali lorong yang sudah sepi itu, Galvin juga ikut karna Kevin memaksanya.

Setelah mengambil kotak makan juga botol minum itu di dalam kelasnya, Charles keluar dari kelas dengan tatapan lega.

"Lewat belakang yok, sekalian mau ke kantin, nyari Aiger sama perut gue juga lapar nih, mana tau ada makanan gratis." Charles langsung mendapat jitakan dari Kevin.

"Lo kalau gratis aja laju, dasar orang kaya." Walaupun mengumpat, mereka tetap mengikuti kemauan Charles lewat tangga belakang yang akan menghubungkan lorong kelas mereka dengan kantin anak kelas 12.

AMORAIGER [COMPLETED]Where stories live. Discover now