Seorang gadis lugu yang bertemu seorang leader dari sebuah geng motor yang merupakan musuh dari sepupu nya sendiri.
Lalu bagaimanakah kelanjutan ceritanya?
|"SUMPAH BUKAN GUA NJING, INI AJA GUA BARU SELESAI RAPAT OSIS,MANA SEMPAT BIKIN BEGITUAN. MIKIR LAH BEGO!"
Raka mematikan telfon secara sepihak. Alvar kembali duduk di sofa, mencoba tenang untuk menemukan siapa pengirim paket itu.
Alvar menyingkirkan boneka yang berumuran darah tadi, ia menemukan sebuah amplop hitam yang berisi sebuah surat yang di tulis oleh sang pengirim paket itu
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Dahi Alvar mengkerut ketika membaca isi surat itu, ia memperhatikan gambar bintang yang tertulis di sudut surat itu
"AHH SIAPA SI ANJING" teriak nya frustasi
"Gua sayang dia, dan gua yakin dia juga punya perasaan yang sama ke gua. Ga ada yang bisa ngalangin gua deket sama dia, karena dia terlahir buat gua" batin Alvar berkata
...
'Trringg trringgg'
Bunyi bel istirahat menggema di SMA DIRGALA, sepasang sahabat itu sedang duduk manis menyantap makanannya di kantin.
"Taa, kok hari ini inti Bragasta ga keliatan yah?" tanya Adel
"Entah lahh Etta juga ga tau" jawab nya sambil mengunyah makanan
"Kak Alvar ga ngabarin lo?"
"Emang etta siapanya?" tanya Letta balik
"Calon bu bos nya Bragasta" celetuk Adel
"OH IYA TAA, TAU GAA?" Adel senyum senyum sendiri
"Engga, kan belum di kasi tau" jawab gadis itu yang masih mengunyah, entah lah gadis itu masih sibuk mengisi perut nya
"Kemaren mang ujang tiba tiba ga bisa jemput, terus gua di tawarin pulang bareng sama Kak Amar, ehh bukan nya langsung pulang malah jalan dulu" Adel bercerita
Letta memperhatikan muka sahabatnya itu, pipi nya merah dan ia tampak gembira saat menceritakan nya, Letta tau sahabatnya ini sedang jatuh cinta.
"Nihh liat" Adel menunjukan sebuah foto di handphone nya pada Letta

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"ACIEE CEPET JADIAN ATUHH" goda Letta
"Ati ati juga sama kak Amar del" tambah nya
"Ati ati kenapa taa?" Adel tak tau apa yang di maksud sahabat nya ini
"Kak Amar satu spesies sama kak Al"
"Buaya?"
Mereka tertawa terbahak bahak, sampai sampai banyak yang memperhatikan mereka
'Drrttt drrtt'
Hp Letta bergetar, tertera nama sese orang yang menelfon nya 'bang iann'
|"Alloo kenapa bang?"
|"Etta pulang sekolah tunggu di halte sama Raka yahh, kita quality time bareng"
|"Yeayy!! Akhirnyaaa, abang dah telpon bang akaa?"
|"Udah sayang, dah dulu yaa abang dah masuk"
Telpon terputus
...
Di lain tempat, Anggota inti Bragasta sedang mengadakan rapat. Mereka membahas tentang paket misterius yang Alvar dapatkan kemaren.
"Siapa yang berani berani nya ngirim beginian ke lo ya Al?" tanya Raden
"YA KALO GUA TAU GUA GA BAKAL NGADAIN RAPAT LAH BEGO" emosinya semakin memuncak mendengar pertanyaan bodoh itu
"Etdah tenang tenang, kita harus menyelesaikan masalah dengan kepala dingin" ucap Amar Menyesal untuk mengakui nya, tetapi memang Amar yang berkata seperti itu.
"Tumben lo mar, Kesambet apa?" Kata Gema
"Brisik lo pada, bantu mikir kek siapa yang ngirim tu paket" ucap Aska dengan nada sinis
Alvar masih sibuk dengan pikirannya, memecahkan teka teki itu. Ia sudah memiliki dugaan pada seseorang tapi ia belum tau pasti kalo dia yang mengirimkan paket itu.
"Gua liat ada lambang bintang di situ" celetuk Alvar
"GUA CURIGA D'STAR YANG NGIRIM PAKET ITU" lanjut nya
'Brakk'
Aska menggebrak meja yang ada di depan nya "ANJING BERANI BERANINYA-" omongan Aska terpotong oleh Gema
"Ehh tenang tenang, kita cari tau yang sebenernya dulu ya" Gema mencoba menenangkan sahabat nya itu
"SIAPIN SEMUA ANGGOTA BRAGASTA,SEKARANG!!" ucap Alvar mengomando.
...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
