┖ᴇ ɴ ᴅ┒

8.5K 596 27
                                    

| I ʟᴏᴠᴇ ʏᴏᴜ, Mʀ.Cᴇᴏ |

❈❈❈
.
.
.

"Bercinta?" tanya Taehyung setengah berbisik. Jeda sejenak, "Mau melakukannya sekarang?"

Tak menjawab Jungkook langsung melumat bibir Taehyung lembut, dan tak butuh waktu lama, kini keduanya pun tampak menikmati ciuman itu. Ciuman lembut dan hangat dari kedua bibir yang saling mendamba dan memuja. Lidah Taehyung telah menerobos, mengabsen sederetan gigi Jungkook, mengetuk langit-langit rongga mulutnya. Candu!

Hingga ciumannya kini merambat turun menyapa leher jenjangnya. Sejenak mencium, menghirup aroma manis dari tubuh submissive nya. Taehyung menyukainya. Bibir sedikit tebal itu kembali mencium, menyesap dan melukis karya terindahnya; hickey tak hanya satu.

"Aaaaggh," lenguhnya pelan. Saat wajah Taehyung kini perlahan turun menyapa dadanya, mengusap lembut dan menciumnya.

Napas Jungkook memburu, dadanya tampak membusung kala bibir sang dominan bermain di atas salah pucuk yang telah mengeras sedangkan tangan yang lain tampak memilin pelan, pucuk lainnya. Hingga lenguhan pun Jungkook tak bisa menahannya. Sebuah rematan kuat di bahu bahkan punggung Taehyung, adalah bukti bahwa dia sangat menyukai semua yang suaminya lakukan. Nikmat! Bahkan sangat!

Sentuhan, ciuman, Jungkook menyukainya. Dia melayang dari tempatnya berpijak, dia bahkan ingin terus merasakannya. Dia ingin terus merasakan bagaimana tubuhnya di sentuh oleh pria tampan yang kini telah berada di atasnya sedang menatapnya lamat, hangat. Sorot hazel itu selalu menatapnya penuh cinta.

"Aku akan pelan-pelan, Baby," bisik sang dominan lembut.

Setelahnya, tak banyak lagi yang bisa Jungkook lakukan. Wajahnya yang sayu, seluruh tubuhnya memerah, dada yang membusung, napas terengah, adalah pemandangan terindah bagi Taehyung. Ditambah bibir manisnya yang selalu mendesah nikmat, membuat pria tampannya pun tak ingin menghentikan kegiatannya.

"Lakukan, Dadd... bergeraklah!"

Hingga setelahnya yang terdengar hanyalah desah Jungkook yang menggema seiring bunyi dua buah kulit tubuh yang saling bertumbukan.

Plop plop plop plop

Kembali, sebuah mesin pendingin ruangan tak berfungsi, pasalnya hawa panas mereka mengalahkan segalanya. Lelaki bergigi kelinci itu telah mencapai puncaknya beberapa saat lalu. Taehyung memiringkan tubuhnya, menatap Jungkook yang masih berusaha mengatur napasnya. Dia usap peluh di dahi Jungkook, mencium dahinya lama, lalu memeluk tubuh itu erat.

"Terima kasih, Baby. Aku sangat menikmatinya..." Taehyung mencium pucuk kepala Jungkook, lalu mengusap lembut perut istri manisnya. "Segeralah datang, Sayang. Kami menunggumu," ucap Taehyung.

Keesokan paginya, mereka pun kembali menikmati perjalanan mereka. Mengunjungi tempat-tempat yang menarik, meskipun Jungkooknya lebih menarik. Menara Eiffel, tak satu pun orang yang akn melewatkan tempat ini jika berkunjung kesana. Rona bahagia, kagum selalu mengulas di wajah manisnya.

"Bahagia?" tanya Taehyung saat merengkuh pinggang Jungkook hingga tubuh pria manis itu kini menghadapnya.

"Sangat, Dadd. Terima kasih..." Jungkook memberikan kecupan di bibir Taehyung.

THE CEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang