┖ 24┒

7.1K 610 20
                                    

| Sᴡᴇᴇᴛ ɴɪɢʜᴛ |

❈❈❈
.
.
.

Jungkook telah sampai di mansion Taehyung. Karena telah resmi menikah, maka mulai hari itu dia tinggal bersama dengan sang suami. Sangat sedih saat meninggalkan Seokjin sendiri, namun Jungkook berjanji akan sering mengunjunginya. Lagipula, ada Namjoon yang pasti akan menemani Seokjin hingga hyungnya itu tidak akan kesepian. Taehyung membawa Jungkook ke kamar mereka. Sangat luas dan ini kedua kalinya Jungkook masuk dalam kamar itu.

Dirinya masih teringat jelas bagaimana pertama kalinya dia memasuki kamar Taehyung. Saat itu dia masih menjadi teman kencan pria pemilik suara husky itu dan memintanya melukis. Kini pria manis itu tengah tersenyum, kala netra legamnya menatap sebuah lukisan di kamar Taehyung. Lukisannya waktu itu. Pria Kim itu menggantungnya di salah satu sudut kamarnya.

"Kau masih menyimpannya?" tanya Jungkook saat menghampiri lukisannya.

"Karya terindahmu khusus untukku tidak mungkin aku membuangnya, Baby." Taehyung memeluk Jungkook dari belakang, dagunya telah tertumpu pada bahu Jungkook.

"Aku tidak pernah menyangka akan menikah denganmu, Dadd. Seseorang yang hanya menganggap sebuah hubungan tak lebih dari tiga hari, kini bersamaku, selalu memberiku cinta. Terima kasih...aku sungguh sangat beruntung." Jungkook memutar tubuhnya, hingga menghadap Taehyung, melingkarkan lengannya pada leher sang dominan.

"Terima kasih, sudah hadir dan menyapaku hingga membuatku jatuh cinta, Kim Jungkook!"

"K-Kim?" lirihnya pelan, dia menunduk malu saat menyadari kini namanya pun telah berubah. Wajahnya pun tampak memerah, bersemu, hingga dia pun malu untuk mengangkat wajahnya.

"Baby, tatap aku?!" pinta Taehyung lembut, hanya mendengar suara husky nan rendahnya saja bisa membuat Jungkook menghangat. Dan itu tak pernah berubah. "Hey, Baby... tatap aku, aku ingin melihat mata indahmu saat menatapku," ujar Taehyung menaikkan dagu Jungkook hingga kini pemuda manis itu menatapnya.

Mata bulat itu menatap hazel Taehyung hangat. Tatapan mereka bertemu, menatap lekat satu lain, lengan Taehyung mulai merengkuh pinggang Jungkook mengikis jarak yang ada.

Wajah mereka semakin dekat hingga kini tak ada jarak, yang ada hanya dua bibir yang saling bersentuhan, menempel hingga di detik berikutnya, Taehyung melumat bibir cherry itu lembut. Kedua bibir saling bertemu, berpagut, menyesap rasa manis yang ada. Jungkook mulai memiringkan kepalanya kanan dan kiri berlawanan dengan Taehyung saat menikmati ciuman hangat itu, berusaha mencari tempat ternyamannya. Dan lagi, ciuman Taehyung selalu membuatnya kehabisan pasokan oksigen dalam parunya.

Menepuk pelan bahu sang dominan, dia pun menghentikan sejenak pagutan bibirnya. Menarik sejenak lidah yang saling mengait. Hingga tercipta untaian benang saliva diantara keduanya.

"Manis!" bisik Taehyung saat mengusap pipi gembil Jungkook dan bibir bawahnya lembut.

Lengan Jungkook yang sedari tadi mengalung indah di leher Taehyung, kini perlahan turun. Obsidiannya tertarik pada sebuah deretan kancing kemeja sang dominan. Hingga jari-jari itu pun kini bergerak, membuka satu per satu kancing dan yang tampak sekarang hanyalah sebuah dada bidang yang sangat menarik bagi Jungkook.

Tak jauh berbeda dengan Jungkook, jari-jari panjang Taehyung pun kini mulai membuka kancing Jungkook hingga tak tersisa, dan hanya menampakkan sebuah dada putih mulus. Dengan dua buah puting coklat kemerahan yang sangat menggoda Taehyung. Dia sungguh tidak tahan, ingin segera menyesapnya.

THE CEOWhere stories live. Discover now