┖02┒

8.8K 823 113
                                    

| Pʟᴀʏɪɴɢ ᴡɪᴛʜ ʏᴏᴜʀ ᴠᴏɪᴄᴇ |
❈❈❈
.
.
.
⚠️

Tak tak tak tak

'Ah, suaranya membuatku meremang. Kembali Ia membisikkan kata cinta, kata cinta yang membuatku melayang ke langit ke tujuh. Hingga jari-jarinya kini bergerak liar di atas tubuhku. Aku ingin ia menyesap putingku yang kini telah menegang...mmph, aku tidak bisa menahannya..'

Tak tak tak

Jari-jari itu masih tampak mengetikkan sesuatu di atas deretan huruf keyboardnya. Dan tampak sesekali sebelah tangannya meraih sebuah cangkir yang berisi susu hangat. Seseorang masih sangat sibuk dalam kamarnya, wajahnya pun tampak serius pasalnya dia baru saja mendapatkan telepon bahwa dia harus kembali merevisi naskahnya, saat di rasa ada beberapa adegan yang di rasa hambar.

"Ah! Aku harus membayangkan apalagi? Satu bab saja, susah sekali! Ugh..." keluh Jungkook saat mengusak kasar belakang kepalanya. "Kalau hanya adegan romantis, aku bisa menulisnya. Tapi erotis? Bagaimana bisa?" Jungkook tampak membuka satu tautan lagi pada layar laptopnya dan mengetikkan sesuatu di sana. Namun, saat beberapa gambar muncul di layar, dia langsung menutup laptopnya.

"Tidak, tidak! Apa yang kulakukan?" Jungkook menggeleng ribut. Hingga manik hitamnya menatap layar ponselnya menyala, pertanda sebuah ada notif muncul. Hampir saja dia menjatuhkan ponselnya saat melihat notif dalam ponselnya. Ya, pesan dari sebuah aplikasi kencan yang Jungkook baru saja ikuti. Pesan dari V.

V
'Bunny, apa kau sudah tidur? Tiba-tiba saja aku ingin mendengar suaramu. Bisakah aku meneleponmu?'

'Masih ada pekerjaan yang harus aku selesaikan. Kebetulan sekali, aku juga ingin mendengar suaramu. Kau tahu, suaramu membuatku gila. Eempph....'

'Sial! Aku menyukai suaramu, bunny. Aku ingin membuatmu mendesah lebih keras?'

'Apa kau mau sex phone?'

'Ah, apa kau menggodaku? Aku tidak janji kau akan bisa menahannya, bunny.'

'Benarkah? Aku perlu membuktikannya!'

Jungkook tampak menggigit bibir bawahnya panik. Dan lagi, karena tulisannya dia membutuhkan bantuan seseorang. Jungkook apa yang sebenarnya kau lakukan?

Tak lama perpesanan mereka pun berubah menjadi sebuah panggilan telepon. Sempat ragu, namun akhirnya Jungkook menjawabnya. Belum mendengar suara lawan bicaranya saja, sudah membuat jantung Jungkook berdebar tak karuan. Hingga...

"Bunny... kau sedang apa, baby?"

"Membuka kancing piyamaku dan aku sedang tidak memakai celanaku sekarang." Bohong! Nyatanya Jungkook masih berpakaian lengkap. Apa yang sebenarnya ingin kau lakukan, Jungkook!

"Tubuhmu pasti indah, aku ingin melihatnya. Aku pun ingin setiap ujung jariku menyentuh tubuhmu, baby. Apa kau bisa merasakannya? Pejamkan matamu, bunny...bayangkan aku berada di dekatmu, sangat dekat denganmu. Saat ini aku sedang menatapmu, ah...bibirmu cantik sekali, aku menyukainya dan juga aku ingin menciumnya. Bolehkah aku menciumnya?"

"Mmph," jawab Jungkook mengikutin ucapan lawan bicaranya di telepon. Suara ini membuatku gila!

"Aku dapat merasakan manisnya bibirmu. Rasakan bagaimana aku melumatnya, rasakan bagaimana lidahku bermain dalam rongga mulutmu, baby. Ah, nikmat sekali."

THE CEOWhere stories live. Discover now