"Gue tau lo ngikutin gue, gue peringatin sama lo ya, stop ngikutin gue! Kalau misalkan ada yang liat terus ngaduin ke Kakak gue gimana? Gue gak mau dikira beneran deket sama lo," jelas Mika sekaligus mengomeli Zen.

Zen mengangguk pelan. "Okey, gue gak ngikutin lo, gue bakal berdiri disini sampai lo pergi duluan."

"Bagus." Mika berbalik dan mulai melangkah, namun langkahnya terhenti saat Zen kembali bersuara.

"Tadi lo bilang lo takut dikira deket sama gue? Kalau kita deket beneran aja gimana?"

Tak menghiraukan ucapan Zen, Mika kembali berjalan kearah mobilnya. Sial, mimpi apa ia semalam, pagi-pagi begini sudah harus bertemu dengan lelaki menyebalkan itu, membuatnya emosi saja.

Beberapa menit kemudian, akhirnya Mika sampai di Butik, ia langsung menuju ruang kerjanya, sesampainya disana, Mika membuka tasnya, ia ingin mengambil handphonenya, namun ia tersadar ada sesuatu yang hilang.

"Lah, dompet gue mana." Mika sangat panik, ia membongkar tas nya, mengeluarkan seluruh isinya namun ia tak menemukan benda yang ia cari.

"Apa jatuh ya," gumamnya, ia bergegas keluar dari ruang kerja dan menuju ke lantai 1.

"Karin, ada liat dompet saya jatuh disini gak?" tanyanya kearah Karin.

Karin menggeleng pelan. "Gak ada, dari tadi aku disini, tapi gak ada liat dompet."

Mika menepuk jidatnya, lalu dimana keberadaan dompetnya sekarang.

"Bisa bertemu dengan Mika gak?"

"Oh Bu Mika? Ada keperluan apa ya?"

Suara itu tidak asing di indra pendengaran Mika, ia mencari sumber suara tersebut, dan ternyata sumber suara itu berasal dari seorang lelaki yang berdiri didepan pintu.

"Zen?" Mika langsung menghampiri Zen.

Saat melihat Mika menghampirinya, Zen tersenyum kearah wanita tersebut.

"Ngapain sih lo kesini? Lo ngikutin gue? Gue udah bilang kan, gak usah ngikutin gue!" kesal Mika, ia tidak tau harus memberi tau Zen bagaimana lagi, lelaki ini sangat keras kepala.

"Nih, punya lo kan." Zen menyerahkan dompet berwarna hitam kearah Mika.

Mika terkejut, bagaimana bisa dompetnya ada di Zen, ia mengambil dompet tersebut dari tangan Zen. "Kok bisa di lo sih?"

"Tadi gue nemuin di parkiran, maaf tadi gue buka dompet lo, soalnya nyari data diri pemiliknya, dan ternyata ada nama lo disitu, nama lo Mikaella kan?"

Mika mengangguk pelan, ia membuka isi dompetnya, hal itu membuat Zen memutar kedua bola matanya jengah. "Santai aja kali, gak gue curi uangnya, gue juga banyak uang."

"Thanks, ya."

"Gak gratis."

"Maksud lo?!"

"Santai, bayarnya kapan-kapan aja." Entah apa yang dimaksud oleh Zen, Mika pun tidak mengerti.

"Tinggal bilang lo mau berapa? Gue bayar sekarang, gue gak mau punya utang," ucap Mika.

Zen terkekeh pelan. "Siapa bilang bayar pakai uang?"

"Terus?"

"Ntar aja deh kapan-kapan, gue pikirin dulu."

"Gak jelas lo, kalau gak ikhlas mending gak usah bantu!"

"Ikhlas sumpah, gue ikhlas beneran."

"Astaga! Ternyata kalian lagi PDKT ya!!!" Seorang wanita menghampiri Mika dan Zen. Wanita itu adalah Neva.

Mika gelabakan dibuatnya, mampus sudah, pasti Neva akan mengadu ke Anna. "Nev, lo jangan cepu ya! Ini gak seperti yang lo pikirin, dia cuman nganterin dompet gue yang jatuh di parkiran supermarket," jelas Mika menahan Neva agar tidak mengadu kepada Anna.

"Ya elah, jangan panik gitu dong, santai aja kali, tapi ini serius kalian emang lagi PDKT?"

"Enggak!" jawab Mika cepat, ia beralih menatap kearah Zen, ia menatap lelaki itu dengan tatapan tajam. "Ngapain lo masih disini?"

"Iya ini gue mau ke Kantor kok," jawab Zen. "Gue pergi dulu." Setelah mengucapkan kalimat tersebut, Zen pun keluar dari Butik milik Mika, ia harus bergegas pergi ke Kantor sekarang, ia sudah terlambat.

"Cie cie." Neva menggoda Mika sembari menyenggol lengan Mika.

"Apaan sih, gue gak ada apa-apa sama dia."

"Iya deh gue percaya, eh by the way, gue kesini mau fitting baju buat nikah, hehe."

Mika membulatkan kedua bola matanya sempurna lalu ia tersenyum lebar. "Akhirnya! Dapat kepastian juga!"

Neva menyengir. "Hehe, Alden bentar lagi mungkin datangnya, soalnya gak bareng tadi, dia dari rumahnya, dan gue dari rumah gue."

Mika mengangguk. "Okey gak masalah, lo pilih-pilih model baju buat lo aja dulu, yuk."

"Yuk."






Hallo? Vomment ya hihi^^

MikaellaWhere stories live. Discover now