( biru 'umba' dan merah muda 'imba')


Elan adalah anak tunggal dari pasangan 'Renaldi Juana' dan 'Fitria Juana', ayahnya seorang pengusaha terkenal dan terkaya pertama Se-Asia.

...














07.20 kediaman purnama

Pagi hari yang cerah di hari senin. Matahari yang sudah menampakkan dirinya dari beberapa menit yang lalu, tapi hal itu tidak membangunkan gadis cantik yang masih bergulung dalam selimut tebal berwarna abu-abu dengan kamar yang di desain minimalis dengan warna yang tidak mencolok seperti kamar gadis pada umumnya.

Ya, dia Nasya gadis cantik yang masih terlelap dengan mimpinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ya, dia Nasya gadis cantik yang masih terlelap dengan mimpinya. Sampai suara ketukan pintu terdengar di penjuru kamar Nasya.

Tok tok tok!

"Asya, bangun nak" ucap seseorang di depan pintu kamar Nasya

Tok tok tok!

Suara ketukan pintu terdengar lagi

Ceklek

"Kenapa bund?" tanya Nasya yang masih mengumpulkan nyawanya

"Astaghfirullah, kamu baru bangun!. Ini udah jam berapa hah! Coba kamu liat!" omel bunda Yara tak habis pikir dengan putrinya ini

"Bentar" ucap Nasya dan melihat jam dinding di kamarnya

"HAH!" ucap Nasya dengan sedikit mengeraskan suaranya, kaget melihat jam sudah menunjukkan pukul 07.23

"Udh cepet kamu mandi" suruh bunda yara dan pergi meninggalkan Nasya

Nasya yang sudah tau akan terlambat hanya pasrah saja dan berlalu ke kamar mandi untuk membersihkan badannya

Hanya memerlukan 20 menit untuk mandi, ia sekarang sudah siap dengan seragam yaa seperti badgirl. Baju di keluarkan, bukannya memakai rok ia malah memakai celana jeans warna hitam dan roknya tersimpan rapi di dalam tas.

Ia turun menuruni satu persatu anak tangga dengan tangan yang ia masukkan dalam saku celana jeans tersebut dan tas yang ia sampirkan di bahu.

"Cepet sarapan!" suruh bunda Yara

"Gk usah bund, aku makan di kantin aja" ucap Nasya menghampiri sang bunda untuk bersalaman

"Asya berangkat bunda" ucap Nasya mencium pipi sang bunda

"Hati-hati dijalan, jangan bolos" ucap bunda Yara

"Hm, assalamualaikum" ucap Nasya dan berlalu pergi keluar rumah

"Waalaikumsalam" teriak bunda Yara
"Ck ck ck, anak itu kebiasaan" gumam bunda Yara yang kesal dengan kelakuan putrinya yang sudah berubah tidak seperti dulu

...

Nasya mengeluarkan motor sport nya di dalam garasi dan berlalu pergi meninggalkan rumah mewah tersebut.

Memang rumah Nasya tidak sebesar istana karena penghuninya hanya bunda yara, Nasya, dua orang pembantu, satu supir dan satu lagi tukang pembersih kebun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Memang rumah Nasya tidak sebesar istana karena penghuninya hanya bunda yara, Nasya, dua orang pembantu, satu supir dan satu lagi tukang pembersih kebun. Bunda Yara bekerja meneruskan perusahaan 'Purnama Group' dan kadang-kadang ada Nasya yang membantu juga.

...

Sma purnama bangsa

Sesuai dugaan Nasya kalau ia akan terlambat. Dan benar saja sekarang pagar sekolahnya sudah tertutup rapat, tidak ada pilihan lain selain taman belakang sekolah.

Nasya sudah sampai di depan tembok yang menjulang tinggi, tepatnya tembok taman belakang sekolah. Dia memanjat tembok tersebut dengan alat bantu berupa kursi yang sudah mulai tapuh

Dengan cepat ia memanjat tembok tersebut takut-takut ada yang melihat, setelah mendarat dengan sempurna ia menghela nafas karena kelelahan.

Nasya berbalik badan dan betapa terkejutnya ia melihat wajah tampan tapi dingin sang ketos yang tiba-tiba ada dihadapannya dengan wajah yang sejajar berjarak sekitar 30cm.

Elan, si ketos cuek dan dingin yang sudah menatap tajam Nasya, yang di tatap hanya memperlihatkan wajah datarnya menunggu Elan berucap.

"Keliling lapangan 10 kali" ucap Elan dengan mata yang menyorot tajam bak Elang

Saat mendengar ucapan Elan, Nasya pergi meninggalkan Elan tanpa sepatah kata pun dan berjalan menuju lapangan untuk menjalankan hukumannya.

Sudah 8 kali putaran Nasya mengelilingi lapangan yang sangat luas tersebut, sisa 2 putaran lagi dan setelah itu ia duduk di kursi pinggir lapangan yang sudah tersedia.

Kring!!!

Bel istirahat berbunyi, para siswa dan siswi keluar dari kelas masing-masing. Dan lihat saja banyak yang keluar hanya untuk mengantri di kantin tapi ada juga yang ke perpustakaan ataupun berdiam diri di kelas.

Nasya masih duduk di kursi pinggir lapangan menetralkan nafasnya karena kelelahan, saat hendak beranjak pergi ingin menuju kantin, ia di tahan oleh satu lelaki berparas tampan bak dewa yunani dan termasuk most wanted juga, siapa lagi kalau bukan Aditya Elandra Juana atau Elan.

Elan menyerahkan sebotol minuman untuk Nasya yang disambut ucapan terimakasih tapi dengan ekspresi datar dan cueknya

"Ini" ucap Elan sambil memberi sebotol air mineral untuk Nasya

"Thank's" ucap Nasya dan berlalu pergi dari sana berjalan menuju kantin















TBC!

Hai, salam kenal yaa! 😄👋

Maaf apabila ada kesalahan ataupun kesamaan dalam part ini, karena cerita ini hanyalah imajinasi sang penulis🙏

Maaf juga kalau ceritanya gak rame

Jangan lupa cerita ini di masukin ke library / perpustakaan kalian, vote, komen dan share! Yaa, supaya banyak yang baca hehe

Dan terimakasih untuk yang sudah meluangkan waktu untuk membaca dan vote cerita ini😊

Jum'at, 22 Oktober 2021

Elan : Childish husband [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang