Sesampainya di Butik, Mika tersenyum hangat menyapa satu persatu karyawannya. Hal itu membuat karyawannya betah bekerja di Butik ini.

Butik milik Mika memang sangatlah ramai, selain karena desain-desain pakaian yang sangat modern mengikuti perkembangan jaman, jahitannya rapi, juga karyawannya yang sangat ramah, maka tak heran mengapa Lovanie Boutique sangat ramai pengunjung.

Baru saja Mika masuk kedalam ruang kerjanya lalu duduk di kursi, pintu tersebut diketuk oleh seseorang, hal itu membuat Mika sedikit kesal, padahal ia baru saja duduk.

"Iya, siapa?"

"Ini Karin. Maaf, Mik, dibawah ada temen kamu nyariin, namanya Dira."

Mika terdiam sejenak lalu ia mengkerutkan keningnya. "Dira? Iya suruh kesini aja."

"Okey."

"Aneh banget tuh anak." Mika berbicara sendiri, ia melirik kearah jam dinding yang masih menunjukkan pukul 7.40 pagi.

"Tumbenan datang pagi gin—"

Ceklekkk!!!

Pintu ruangan terbuka, masuklah seorang wanita dengan senyuman manis di bibirnya.

"Selamat pagi bestie."

"Ya, pagi, kenapa?"

"Santai dong, gak seneng ya lo gue disini." Dira menatap Mika sebentar lalu membuang muka.

"Tumbenan pagi-pagi gini lo kesini?"

"Gue mau ngasih info penting! Super duper penting!"

"Oh ya? Apa?" tanya Mika penasaran.

"Jadi, ntar malem kita diundang ke acara peresmian Restoran barunya Danu! Katanya sih, dia kerjasama gitu sama temennya untuk buat Restoran ini, dan malam ini peresmiannya, kita diundang, gue, lo, dan Neva."

Mika menaikkan sebelah alisnya. "Danu?"

"Yaelah! Jangan bilang lo udah lupa?! Itu loh, cowok kemarin! Yang punya Senja Cafe!"

Mika terdiam sejenak sebelum ia mengangguk. "Ah i see, jadi ntar malem kita ke acara peresmian restorannya? Dimana?"

"Di jalan Citarum, kalau gak salah nama Restorannya, Sky Resto. Ntar bareng aja deh gimana? Gue yang jemput lo sama Neva?"

Mika mengangguk mengiyakan. "Boleh."

"Jangan ngaret ya lo! Awas aja ntar gue datang lo belum mandi."

"Gue mah on time, lo sama Neva tuh yang ngaret," sahut Mika tak terima.

***

Malam harinya, Mika duduk di sofa ruang tamu sembari memainkan handphonenya, sekilas ia melirik kearah jam tangan yang melingkar di pergelangan tangannya, ia mendengus kesal karena Dira tak kunjung datang.

Dalam hati, ia sudah berniat untuk menelpon sahabatnya itu, tetapi, baru saja ia mau menelpon, pintu rumah terketuk dan saat dibuka ternyata itu adalah Dira.

"Lama banget," ucap Mika begitu Dira muncul dihadapannya.

Dira menyengir kuda. "Hehe, si Neva tuh lama banget, gue nungguin dia tadi. Ya udah yuk berangkat, telat nih kita."

"Siapa suruh lama."

Daripada berdebat dan membuang waktu, sebaiknya mereka segera pergi ke acara peresmian Sky Resto.

Tak butuh waktu yang cukup lama, kurang lebih 20 menit mereka sudah sampai di lokasi. Mika menatap sekelilingnya, sangat ramai sekali, desain Restoran ini juga sangat cantik, modern, dan elegan. Sepertinya semua orang disini adalah tamu-tamu penting, mereka semua terlihat sangat akrab.

"Kita ke depan dulu yuk," ajak Dira dibalas anggukan oleh Mika dan Neva.

Ketiga gadis itu pun berjalan kearah depan, mencari keberadaan lelaki yang mengundang mereka, Danu.

"Danu!" panggil Dira saat melihat Danu sedang mengobrol dengan seorang pria.

Danu yang merasa namanya dipanggil pun langsung menoleh dan tersenyum hangat kearah 3 orang wanita yang menghampirinya.

"Terima kasih sudah datang," ujarnya berterima kasih.

"Iya sama-sama. Jadi ini Restoran lo? Sumpah, ini keren banget, semoga sukses ya kedepannya," puji Dira membuat Danu terkekeh pelan. "Iya ini Restoran gue— ralat, maksudnya, Restoran gue dan temen gue."

"Berdua gitu?"

"Iya, modalnya kan barengan."

Mika menatap sekelilingnya, tak sengaja kedua matanya menangkap suatu objek yang tak asing.

"Kak Anna," gumam Mika pelan.

MikaellaOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz