Kenalan

168 32 33
                                    

Cast : Abun Sungkar sebagai Laskar

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Cast : Abun Sungkar sebagai Laskar

Nggak semua luka harus ditampilin lewat duka. Ada tawa yang lebih menggoda.

🛵🛵🛵

Ini kisah Laskar, anak pertama dari empat bersaudara. Adiknya yang duduk di kelas Lima SD bernama Abian, lalu ada Sutan yang duduk di kelas empat, dan terakhir ada Yumna yang masih duduk di bangku TK.

Laskar punya motor Vespa klasik warna biru yang dia kasih nama Ninja. Kenapa namanya Ninja? Biar keren saja, jadi kalau ada yang nanya, "Laskar ke sekolah naik apa?" Maka jawabannya, "naik Ninja, dong."

Laskar hampir tak pernah menangis walau punya ibu tiri yang suka menyembunyikan makanan dalam lemari. Laskar rela cuma makan sama garam asal tiga adiknya bisa makan telur. Laskar rela cuci seragam tiap hari, asal tiga adiknya punya seragam bagus. Laskar selalu bilang pada bapaknya yang buta huruf, Laskar bangga jadi anak bapak. Laskar juga rajin ke makam ibu dan bilang kalau Laskar sekarang sudah pintar masak nasi yang diukur pakai ruas jari pas ngasih airnya.

Laskar selalu bilang, kalau luka tidak melulu mesti ditampilkan lewat duka. Tawa yang tak pernah luput dari hari Laskar membuatnya selalu dicap sebagai anak yang tak pernah serius, dan tak punya tujuan hidup. Namun, siapa yang tahu Laskar menyembunyikan cita-cita yang tak pernah mau dia ucap sebab khawatir bapak kepikiran. Sampai Laskar berusaha mewujudkan impian dengan usahanya sendiri.

Laskar, cowok kelas XI SMA yang rajin salat Dhuha sekaligus minum air dari keran mushola buat hemat uang jajan. Laskar, anak bapak Arif dan almarhum Ibu Hani yang punya tatapan tajam kalau lagi serius ngomongin soal Sahla, cewek incarannya. Laskar, sembunyi dibalik tawa dengan segudang luka.

***

Sore itu, Laskar duduk di bawah pohon mangga di samping rumahnya. Dulu dia sering duduk dengan almarhum ibu di sana. Bercengkrama layaknya sahabat sedang curhat sambil mengamati Abian dan Sutan yang main kelereng.

"Lain kali, masak nasi airnya segini aja," ucap ibu kala itu sembari memperlihatkan jari telunjuk bagian dalamnya. "Biar pas, jadi bapak nggak marah-marah."

Laskar senyum, siapa sangka ucapan ibu kini bermanfaat sekali baginya. Cowok itu kemudian melempar pandangan pada Yumna yang sedang duduk di atas tanah sambil memasukan benda itu ke dalam mobil truk mainannya. Gadis kecil itu suka sekali mainan yang lebih pantas dimainkan oleh anak cowok.

Laskar segera mendekati Yumna, dan bicara baik-baik pada gadis kecil itu. Tangannya mengusap sayang pucuk kepala Yumna.

"Ih, kalau main tanah nanti cacingnya ikut ke dalam kuku, terus kemakan, terus perutnya sakit, deh." Laskar membuang tanah dari dalam truk mainan Yumna.

"Mandi, yuk!" ajak Laskar sambil mengulurkan tangan. Yumna tersenyum dan menyambut uluran tangan Laskar.

Keduanya masuk ke rumah sambil berpegangan tangan dan bersenandung riang. Begitulah Laskar, selalu rajin mengurusi adik-adiknya. Padahal Yumna dengan dirinya lain ibu, tapi Laskar tetap sayang pada Yumna.

LaskarWhere stories live. Discover now