"Heh! Lo kan yang dengan sengaja nyipratin air genangan ke gue sama Faya kemaren?!"

"Bitch! Lo jangan asal tuduh ya! emang Lo ada bukti nya hah?!" Sambil menunjuk-nunjuk Naza

Naza menertawakan Rachel yang berusaha menutupi kesalahannya

"Gue emang gak punya bukti, tapi gue ingat banget kalo mobil waktu itu ada huruf ini dibelakang nya!" Sambil menunjuk huruf R tersebut.

Rachel pun terdiam dengan segala umpatan, hal itu pun membuat Naza semakin yakin kalau dia lah yang melakukan nya.

'argh!'

*** *** ***

Pasya memakirkan motornya di depan warung angkringan yang sering menjadi tempat tongkrongan bagi ia dan teman-teman nya. Mereka sering memanggil warung angkringan ini dengan nama Barrap, kenapa? karena yang pemilik angkringan ini adalah seorang bapak-bapak atau mereka sering memanggil dengan sebutan Abah dan si Abah memiliki wajah seperti orang Arab, khas dengan jambang, hidung mancung seperti perosotan TK, dan tinggi besar seperti security Bank CBA, Ya jadi Barrap memiliki arti Abah Arab.

Sambil membenarkan tatanan rambutnya dengan berkaca di spion motor, dari luar pun terdengar suara petikan gitar dibarengi dengan suara bariton yang sangat fals bernyanyi-nyanyi. Ia hanya menggelengkan kepala setiap kali datang suara itu lah yang selalu terdengar, kalian tahu itu suara siapa? Ya itu adalah suara seorang Kevin Rezman.

Teman Pasya yang satu itu memang memiliki tingkat percaya diri yang sangat tinggi. Buruk nya suara yang ia miliki, tak seburuk rupa yang kalian bayangi. Kevin ini termasuk yang paling tampan di tongkrongan, setelah ketampanan Pasya. Maka tak ayal jika ia pun digandrungi banyak wanita-wanita, meskipun suara nya tidak bagus.

Setelah selesai dengan kegiatan nya diluar ia pun segera masuk dan semua atensi mengarah pada nya.

Ia menghiraukan tatapan-tatapan itu dan memilih duduk di samping orang yang paling waras yaitu Alvino Viantara, biasa dipanggil Vino oleh mereka.

"Yuk pulang yuk!" Ajak Kevin yang langsung berhenti bernyanyi dan mulai bangkit dari duduknya

"Iya nih udah mau kiamat soal nya, Bah! Tutup aja warung nya bentar lagi kiamat!" Tambah Reynando Nasution, biasa dipanggil Rey.

Jangan heran kenapa Kevin dan Rey mengatakan hal itu, sebab dari tadi siang Kevin berkali kali menelpon Pasya untuk datang ke Barrap. Tetapi malah Pasya datang nya sore, malah udah mau Maghrib ini.

"Wajarlah derr dia telat, orang abis jalan sama si ekhem," ejek Kevin berbicara pada Rey

Pasya tahu betul apa yang dimaksud dengan ekhem yang dikatakan Kevin. Tapi dari mana Kevin tau kalau ia habis jalan dengan Naza?

Pasya pun mengernyitkan dahi seolah tak mengerti apa yang mereka katakan.

"Heran kan Lo kenapa gue bisa tau! Hahaha maka nya Pas, kalau mau jalan izin dulu sama 'nyonya'!" Tambag Rey meledek Pasya

Ia semakin bingung dibuat oleh dua manusia tak waras dihadapan nya ini, maka ia pun menengok ke arah Vino yang sedang berkutat dengan buku fisika nya, seakan ia meminta penjelasan pada Vino.

MEGASHAKAOnde histórias criam vida. Descubra agora