Cup.

Vea tanpa lama-lama lagi mengambil tangan Agav dan menciumnya cepat, daripada ia harus berurusan dengan Agav terus-menerus.

Jangan tanyakan perasaan Vea saat ini, jujur saja ia sangat kesal dengan Agav namun tidak bisa ia pungkiri jika Agav memanglah tampan dan membuatnya nyaman.

"Huekkkk mual gue anjir," ucap Jessi keluar kelas dengan air minum di tangannya.

"Panas banget tolong, padahal kipas angin ada tiga, nyala semua lagi, cari angin di luar aja kalik ya," kata Tara mengibas-ngibaskan kerah bajunya, lalu berjalan menyelonong pergi.

Belva yang sedang patah hati rasanya ingin menangis menatap Vea di depan sana bersama Agav.

"Huahhhhh sialan ya lo berdua, bikin gue patah hati aja," teriak Belva menggebu-gebu.

Vea yang mendengar itu menatap Belva heran.

"Jangan bikin baper di depan jomblo Ve, kasihan mereka pada jantungan," celetuk Katya.

Vea menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, tadinya ia hanya ingin Agav cepat pergi dari kelasnya, namun kenapa malah teman-temannya menjadi seperti ini?

Agav menoel pipi Vea lucu. "Gak usah cemberut, gue jadi pengen nyium."

Vea mendelik kesal, Agav benar-benar membuat hari-harinya semakin susah saja. Vea membungkam mulut Agav dengan tangannya, gadis itu mendorong tubuh Agav agar keluar dari dalam kelasnya.

"Udah ya ganteng, mending pacar gue yang nyebelin ini balik ke kelas, JANGAN GANGGU GUE!" ucap Vea yang awalnya lembut menjadi membentak karena terlanjur emosi.

Agav yang melihat itu semakin ingin berlama-lama di dekat gadisnya, pacarnya ini memang lucu! Ingin sekali dirinya mengurung Vea agar tidak jauh-jauh darinya.

"Pergi Agav" ucap Vea kesal, matanya sampai ingin mengeluarkan air mata sangking kesalnya.

Agav menjadi gemas, cowok itu akhirnya pergi juga. Di sepanjang koridor Agav tersenyum-senyum sendiri ketika wajah marah Vea terlintas di kepalanya.

"Pengen gue nikahin," gumamnya pelan.

"Huhhhh," hela Vea lega saat menatap Agav sudah benar-benar pergi.

"Eitttttt jangan kabur, lo pacaran sama Agav? Sejak kapan anjir, kok gue baru tau?" tanya Jessi meminta penjelasan.

Vea menatap Jessi ngeri. "Gue gak pacaran kok!" tukas Vea.

"Halah, mana ada orang gak pacaran tapi so sweet begitu," sahut Tara menelisik sebuah kebohongan di wajah Vea.

"Iya gue pacaran sama Agav," ujar Vea menatap teman-temannya takut.

"Apa?" tanya Belva ambil memegang dagu Vea. "Teman gue ini udah gede?" tanya Belva lagi.

"Gue emang udah gede dari dulu ya, kalian aja yang anggap gue kecil Mulu," celetuk Vea, lalu duduk di kursinya.

Teman-temannya itu tertawa melihat kelakuan Vea yang malu-malu.

"Makan-makan sih harusnya Ve," kata Nara yang awalnya diam.

AGAVWhere stories live. Discover now