20

291 61 14
                                    

Tok tok tok

"Masuk"

Cklek

"Mana yuri?" -tanya bunda panik ketika memasuki ruang bk. Ia di panggil oleh guru bk untuk menyelesaikan masalah yuri dan lia.

"Ini bu anaknya," -tunjuk guru bk pada yuri yang diam tak bersuara.

Bunda menghampiri yuri yang tengah terlihat cemas. Ia mengusap rambut pelan.

"Sayang kamu gapapa?" -tanya bunda pada yuri.

Jawaban yuri hanya menggeleng saja. Ia takut jika bunda tak akan mempercayai ucapannya seperti renjun.

Renjun yang duduk tak jauh darinya terus menatap tajam yuri. Tatapannya seperti ingin membunuh gadis itu.

"Ada apa sebenarnya pak? Kamu renjun, kenapa ada di sini?" -tanya bunda melihat renjun.

"Dia hampir ngebunuh temen renjun bun," -adu renjun.

"Gak mungkin renjun, yuri gak akan berani ngelakuin itu," -bunda membela yuri.

Yuri menundukkan kepalanya. Dugaan nya salah. Ia sedikit tersentuh karna masih ada orang yang masih mempercayainya.

"Kalo bunda gak percaya nih buktinya," -Renjun menyodorkan cutter dan ponsel yang berisikan foto yuri yang tengah memegang cutter di depan lia.

Bunda terkejut. Satu persatu bunda mengambil bukti yang putranya berikan.

Yuri meneguk ludahnya kasar.

"Yuri kamu beneran ngelakuin ini?" -tanya bunda masih melihat foto itu.

Tetapi yuri tak menjawab sama sekali, ia memilih diam.

"Yuri tatap bunda, kamu beneran ngelakuin semua ini?" -sekali bunda bertanya dengan nada yang sangat menuntut.

Perlahan yuri menolehkan kepalanya menatap bunda dengan tatapan yang kosong.

"Kalo yuri bilang gak ngelakuin itu, bunda percaya?" -tanya yuri balik.

"Bun-"

"Jangan percaya dia bun, bunda bisa cek sendiri korbannya," -Renjun menyela ucapan bundanya.

Kini bunda bingung harus memihak pada siapa. Disisi lain ia percaya yuri tak akan berani melakukan kejahatan seperti itu, tapi disisi lain juga bukti yang renjun berikan sangat kuat karna terdapat foto yuri yang tengah memegang benda tajam.

Pintu di ketuk dari luar, menampilkan lia yang masuk ke dalam ruang bk di tuntun oleh ryujin.

Melihat itu, yuri mengalihkan pandangannya sembari mendecih. Ia muak melihat lia sekarang. Gara gara gadis itu, ia harus menanggung akibatnya.

Bunda menghampiri lia yang berdiri tak jauh di belakangnya. Ia memegang tangan lia yang sudah terbalut perban.

"Sampai seperti ini?," -gumam bunda.

Yuri memejamkan matanya pelan, pupus sudah harapan yuri agar di percayai oleh bunda. Suara bunda terdengar khawatir pada keadaan lia. Membuat yuri harus mencoba menahan sesuatu dalam dirinya.

"Sekarang bunda percaya? Renjun gak bohong kan?" -tanya renjun.

Bunda menoleh pada renjun, lalu kembali duduk di samping yuri.

"Yuri, bunda kecewa sama kamu," -Bunda mengungkapkan kekecewaannya.

"Tapi yuri gak ngelakuin itu bunda..." -lirih yuri menggenggam erat tangan bunda.

"Lo gak usah ngelak lagi yuri, gue liat lo yang megang cutter itu," -kini ryujin pun ikut menyalahkan yuri.

"Gak jin, lo salah paham, gue-"

BE WITH ME✔️Where stories live. Discover now