Bab. 17 || Hari Pertama

46.2K 9.1K 1.4K
                                    

Ini double up yang gue janjiin kemarin, sorry baru up hari ini🤣

-o0o-
Happy
Reading
-o0o-

Akhirnya, hari Miya bisa bebas dari pengawasan Alarick dan Zeus tiba. Hari pertamanya bersekolah!

Saat untuk menunjukan kemampuan Miya, hasil dari apa yang ia dapat di kehidupan sebelumnya akan dia tunjukan di sekolah.

Alarick memegang tangan kiri Miya. Sedangkan, Zeus menggenggam yang satunya. Kini, Miya sudah rapih dengan seragam sekolah dasar menuju gerbang sekolah.

Padahal, Pagi ini Alarick ada kelas dan Zeus ada rapat penting. Tapi, mereka menyempatkan waktu untuk mengantar Miya di hari pertamanya bersekolah.

"Hei, Bayi mesum! Gue kasih tau nih. Gak usah terlalu nurut sama guru dan terlalu obsesi sama nilai. Kalo ada yang marahin Lo pas nilai Lo jelek, bilang aja ke gue."

Miya menatap Alarick dengan tatapan datar. Tentu saja Miya tidak akan melakukan itu, karena Miya tau apa yang akan dilakukan Alarick jika dirinya mengadu pada lelaki itu.

Zeus mendorong Alarick. Dia berjongkok di depan Miya dan mengacak rambut gadis kecil itu.

"Jangan sok cantik. Kalo ada anak cowok deketin Lo, hajar aja," ucap Zeus sambil mengusap rambut Miya.

Miya menghembuskan napas pelan. Kapan sesi memberi nasihat tidak berguna ini akan selesai?

"Aku emang cantik. Mau cari cogan bermoral buat jadiin pacar aja! Dah, Papa! Om pedo!" Miya dengan cepat berlari memasuki gerbang sekolahnya.

Malas mendengarkan ucapan Zeus dan Alarick lebih lama.

Mata Zeus melotot mendengar perkataan putrinya. "AWAS AJA KALO LO SAMPE PACARAN. GUE BUNUH COWOK LO!"

Seluruh pasang mata yang ada di sekolah, melihat Zeus dengan ketar-ketir. Aura hitam pekat milik Zeus seolah mendominasi, membuat suasana berubah mencekam.

"Jangan di bunuh. Kita siksa aja sampe dia sendiri yang mohon pengen mati," ucap Alarick dengan suaranya yang begitu tenang.

Zeus tersenyum miring. Lelaki itu kemudian mengambil ponselnya untuk menelepon seseorang.

"Selalu awasi dan jaga dia. Kalau sampai dia kenapa-napa atau ada cowok yang coba deketin dia. Lo tau akibatnya kan?" Ucap Zeus.

Alarick yang mendengar itu hanya menggelengkan kepala saat Zeus mematikan sambungan teleponnya.

"Lo diem-diem beneran ngirim bodyguard buat bayi mesum?"

"Ada masalah?"

Alarick menghampiri Zeus dan menatapnya dengan dingin. Dia kemudian menepuk pundak kanan Zeus sembari menampilkan senyum yang membuat siapa saja merinding melihatnya.

"Kerja bagus. Kita gak bisa biarin bayi mesum tanpa pengawasan."

Untuk kesekian kalinya mereka berada dalam satu pemikiran yang sama, dan itu karena Remiya Maharani.

-o0o-

Miya menuju kelas, sepanjang perjalanan. Miya telah melihat banyak sekali ruangan. Bahkan, ada juga taman bermain dengan fasilitas permainan yang menyenangkan untuk anak seusianya.

Harus dia akui, Zeus telah memasukkannya ke sekolah terbaik. Miya kira, lelaki itu tidak akan peduli padanya sampai akhir. Tapi, ternyata dia salah.

Antagonis PapaМесто, где живут истории. Откройте их для себя