Bab. 04 || Susu Papa

65.9K 10K 1.4K
                                    

Siapa nih yang request tiap malem minggu? Udah ku kabulin xixixi

⚠Tandai bila ada typo⚠

-o0o-
Happy
Reading
-o0o-

Author PoV

Zeus menatap putrinya, Remiya, dengan sorot kesal. Luka di pipi dan rahangnya akibat bogeman dari orang tuanya ketika mengetahui Zeus ingin membunuh bayi itu masih belum kering.

Sesekali lelaki itu meringis saat rasa sakitnya terasa menyiksa. Setelah kejadian tadi siang, orang tuanya bergegas pulang karena ada sesuatu yang mendesak katanya.

Zeus membawa bayi yang baru berumur satu bulan itu ke kamarnya dan menidurkannya di ranjang. Bukan apa-apa. Pasalnya, Bu Emi, pengasuh Miya itu barusan izin pulang kampung karena ada saudaranya yang meninggal.

Jadi, terpaksa untuk satu minggu ke depan, Zeus lah yang akan merawat Miya. Jika tidak, maka Zeus harus bersiap di mutilasi oleh keluarganya.

"Dasar bayi jelek," ucap Zeus pada bayi yang tengah tertidur pulas itu.

"Dasar bayi jelek," ucap Zeus pada bayi yang tengah tertidur pulas itu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Selama satu bulan ini dia selalu menghindari putri nya sendiri. Karena adanya anak itu membuat Zeus sedikit merasa bersalah pada Glasia, dan Zeus berusaha menepis perasaan itu.

"Glasia sendiri yang milih mati, demi seekor ulet gak berguna dan beban keluarga kayak gini. Jadi, ini bukan salah gue," ucap Zeus pada dirinya sendiri.

Menyadari hari sudah semakin larut, Zeus berbaring di samping Miya dan mematikan lampu. Kemudian, dia membatasi dirinya dengan putrinya itu menggunakan guling.

"Jangan deket gue, awas aja lo kalo sampe lewatin bates ini, gue tendang sampe nyungsep," gumam lelaki itu.

Ya, sebenci itu Zeus pada putrinya.

-o0o-

Cahaya matahari pagi menerobos ke celah-celah sebuah kamar membuat sang empunya mengerang pelan. Lelaki dengan kaos oblong hitam itu menggeliat lalu mengerjapkan matanya perlahan.

Zeus bangun dari tidurnya, tetapi dia merasakan sesuatu yang kecil menempel di jarinya. Dia menoleh, menatap jari mungil Miya yang menggenggam jari telunjuknya.

Sangat menggemaskan, tapi tidak bagi Zeus. Cowok itu dengan cepat menyingkirkan tangan putrinya lalu mengambil tissu yang ada di nakas dan mengelap bekas jari Miya.

Ailu yang kini menjadi Remiya Maharani itu mengerjapkan matanya karena merasa terganggu. Dia menatap Zeus yang juga menatapnya tajam.

Rasanya ingin sekali Miya colok mata lelaki yang berstatus sebagai papanya itu. Sedangkan Zeus bangkit berdiri, dia mengambil note harian untuk Miya yang sudah di siapkan oleh bu Emi sebelum beliau pamit.

Antagonis PapaWhere stories live. Discover now