(14) Satu Dua Dua

3.8K 705 165
                                    

Malam Jumat masih nanti, tapi aku up.

Dua minggu ke depan bakal sibuk di real life.

Kalau misal nggak sempet up nantinya jangan nyariin, ya.

.
.
.
.
.
.
.

“Gadis itu ... siapa namanya?”

Andai sejak awal Taehyung tahu Jungkook serius tentang ketertarikannya pada Jennie, ia takkan memberitahukan namanya.

“Aku harus memacarinya.”

“Kau bahkan tak tahu namanya, Jung. Kau belum pernah menegurnya. Kau ini suka atau penasaran saja?”

Senyum polos yang menampakkan dua gigi depan layaknya anak kelinci itu tak menyiratkan sesuatu yang berarti. Jungkook tidak sepolos senyum yang ia punya, jelas Jungkook bukanlah anak kemarin sore yang baru pertama kali dilanda kasmaran. Dia pernah memacari beberapa gadis, dia cukup populer. Dia ramah pada semua orang, dia suka membagi senyum, bahkan hatinya juga. Jadi Taehyung pikir ketertarikan pemuda itu pada Jennie hanya akan berlangsung sesaat. Jujur saja siulan yang pemuda itu lontarkan saat berpapasan dengan Jennie amatlah mengganggu.

Untungnya, Jennie tidak pernah sekalipun memandang ketika Jungkook berusaha mencari perhatian. Perempuan itu tak terlalu peduli dengan orang tampan.

“Kau sekelas dengan Jennie, 'kan? Ayo kenalkan kami!”

“Aku tidak dekat dengannya.”

Sebelum itu Taehyung tahu ada puluhan lelaki menyukai Jennie Kim di kelas. Mereka semua pernah mencoba peruntungan mendapatkan hatinya dan menjadi budak cinta pada akhirnya. Taehyung tidak pernah merasa minder apalagi terancam. Jelas Jennie tidak tertarik pada mereka. Jadi masih ada banyak waktu selagi Taehyung mengumpulkan keberanian. Lagi pula sejujurnya berpacaran bukanlah gayanya. Ia tak tahu apa yang dirinya inginkan dari Jennie. Dia tentu tertarik, sangat. Gadis seperti Jennie sudah sangat jarang ditemui. Namun beberapa waktu terakhir sepertinya perempuan itu sadar Taehyung sangat memperhatikannya. Mereka menjalin kontak mata, perempuan itu beberapa kali mengulum senyum, menyembunyikan wajahnya yang tersipu. Betapa cantiknya Jennie Kim ketika pipinya terangkat dan berwarna kemerahan. Tak heran jika banyak pejantan menyukainya. Senyum perempuan itu seakan bisa mewarnai dunia.

Mungkinkah Jennie menyukai Taehyung? Tapi Taehyung tahu ada orang lain yang juga menyukai Jennie. Sepupu Taehyung, Jeon Jungkook. Pemuda yang berani mengajak Jennie berpacaran bahkan sebelum berkenalan.

Jungkook yang berani mempermalukan dirinya karena ditolak mentah-mentah di hadapan sebagian besar mahasiswa yang tengah makan di kafetaria. Jungkook yang rela jadi kelinci percobaan demi meyakinkan Taehyung bahwa mungkin Jennie memang hanya menyukainya. Jungkook yang sempat mendorong Taehyung untuk lebih berani mengungkapkan perasaannya pada Jennie, namun ...

“Tae ... jangan menyukai gadis itu. Di jahat. Dia menyakiti hatiku. Kalau kau sampai pacaran dengannya, kau sama sekali tidak peduli dengan perasaan saudaramu ini,”  kata Jungkook.

“Oppa tahu Jennie itu gadis seperti apa? Beraninya dia menolak Oppa-ku. Aku akan datang ke kampus dan memberinya pelajaran.” Yang ini kata Heejin.

Taehyung yang berada dalam tekanan mencoba menenangkan semua orang. Ia pikir Jungkook hanya penasaran, namun dia sesakit itu karena penolakan Jennie. Padahal jelas apa yang Jennie lakukan sangatlah wajar. Kala itu dia belum mengenal Jungkook. Pemuda itu melakukannya dengan terburu-buru. Kalau saja Jungkook mau bersabar, Taehyung yakin Jennie akan luluh dengan sikapnya yang ramah dan menyenangkan. Tapi hari berikutnya Taehyung tak sengaja mendengar Jennie berkata, “Sepertinya aku menyukai Taehyung.”

WIDOW [✓]Where stories live. Discover now