41

15.4K 673 4
                                    

Warning typo
.
.
.

"WHAT UCOL?!!"

"Jadi lo berdua pacaran?!"

Marvel acuh kepada teman-temannya. Padahal ia belum bilang bahwa mereka berdua berpacaran, tetapi kawannya malah nyosor dulu.

"WOI JAWAB ANJIR." geram Enza.

"Ya."

"Bisa-bisanya lo pacaran gak bilang bilang kita?!!" kesal Ares.

Marvel tetap acuh justru sekarang ia tengah memainkan game di handphone nya dengan tangan gadis itu di selipkan di tangannya yang sedang bermain game.

"Cih. Udah keliatan bucin aja." cibir Bara melihat tingkah laku cowok itu.

Enza melihat itu tersenyum sendiri, entahlah dia hanya senang sahabatnya mendapatkan kebahagiaan. Sudah cukup bertahun-tahun cowok itu menyimpan beban di fikiran dan hatinya, kini saatnya ia mempunyai kebahagiaan baru meski bukan lewat orang tuanya.

Enza beralih menatap Eca, gadis yang duduk di samping sahabatnya dengan jari tangan sebelahnya di genggam oleh sahabatnya. Ia menatap lekat gadis itu. Gadis itu harus tau apa yang terjadi dengan pacarnya, ia berharap Eca mampu membuat sahabatnya bahagia.

Satu lagi ia berfikir kala Marvel dan Eca berpacaran. Sedangkan Fira? Fira adalah teman gadis itu, apakah perempuan tersebut tahu bahwa Eca tengah menjalin hubungan dengan Marvel cowok yang selalu ia kejar. Enza menggelengkan kepalanya biarlah itu urusan terbelakang.

Enza menepuk Bara dan Ares mengkode untuk pulang. Mereka berdua yang paham langsung mengangguk.

"Vel, gue balik."

Cowok itu mengangguk sekilas tanpa menatap teman-temannya. "Bagus. Kenapa ga daritadi aja."

"Brengsex." umpat Ares.

"Awas lo berdua jangan macem-macem." ujar Bara di ujung pintu seraya memastikan mereka berdua tidak berbuat hal yang aneh.

"COT."

Tinggalah mereka berdua di ruangan itu. Marvel yang sibuk dengan game nya, Eca yang sibuk dengan kucing comel itu.

Double kill.

Tripple kill.

Maniac kill.

Eca yang merasa terganggu dengan suara bacotan itu mendesis. "Berisik banget Vel."

Marvel mengabaikan nya.

"AGHH ANJING." umpatnya kasar yang langsung di pelototi oleh Eca karena omongannya begitu kasar.

"Ihh kasar banget omongannya, ga like."

"Bodo." ujarnya lalu melemparkan handphone nya itu ke sembarang arah dan memeluk gadisnya dari samping.

Ia menyandarkan kepalanya di bahu sang gadis. Gadis itu pun tak terusik ia malah masih sibuk dengan Garong.

"Garong lucu banget sii."

MARVEL (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang