21

19.6K 727 5
                                    

Ketemu lagi nich fren, jangan lupa voment iyy.

Happy reading.

⚠️! Warning typo !⚠️
.
.
.
.

Langit sudah berubah menjadi gelap tandanya sudah malam. Marvel dalam perjalanan pulang dari markas menuju apartemen nya. Ia menaiki motor kesayangannya menuju apartemen itu. Belum sampai di apartemen nya ia berhenti di depan sebuah toko kue saat melihat seseorang yang ia kenal. Ia berhenti tepat di depannya dan menyapanya.

"Lo suka banget keluar malem." ujar Marvel kepada Eca yang berdiri di depan toko kue.

Eca yang sedari tadi menunggu sepupunya menjemput nya tak datang-datang. Alhasil ia malah bertemu dengan si muka tembok alias Marvel.

Eca menatapnya malas dan tak membalas perkataan Marvel. Ia berpura-pura sibuk dengan handphone nya.

"Naik. Gua anterin." ucap Marvel.

Eca mendongakkan kepalanya lalu ia menggelengkan kepalanya. "Gak usah. Bentar lagi gue di jemput kok."

Marvel membalasnya dengan deheman lalu tak lama motor sport berwarna kuning berjalan mendekati mereka. Motor itu berhenti di depannya.

Dia? ujar dalam hati.

Ia melihat Eca menaiki motor tersebut dan tersenyum ke arahnya. "Sorry. Gue balik dulu."

Setelah mengucapkan itu motor yang membawa Eca pergi dari hadapannya. Sedangkan di sana Marvel mengernyit heran. Ada hubungan apa mereka?

Tak mau berlama-lama akhirnya Marvel mulai menjalankan motornya pergi dari toko kue tersebut.

****

"Sehabis istirahat pertama kalian siap-siap untuk berangkat. Dan jangan lupa bawa buku tulis dan pulpen saja, handphone kalian juga boleh, tapi nanti disana jangan di mainkan. Ingat ini hanya untuk murid yang ibu sebut tadi. Baik kalau begitu ibu pergi karena sebentar lagi istirahat pertama."

Setelah mengucapkan itu bu Dara melenggang pergi meninggalkan kelas yang sekarang sudah terdengar gaduh dan berisik karena sudah tak ada guru.

"Tadi siapa aja sih yang di sebut. Sumpah gue gak denger." ujar seorang perempuan yang kelihatan berambisi namanya Elis.

"Ya elah Lis. Lo budeg banget." sambar seorang murid cowo yang bajunya di keluarkan namanya Geo ia juga adalah anggota Beatrix.

Elis memutar bola matanya malas. "Gue nanya doang. Kalo gak mau jawab yaudah." ujarnya dengan sedikit nyolot.

Elis bangkit dari tempat duduknya menuju meja Eca yang kini orangnya sedang bermain handphone.

"Ca! Tadi lo denger siapa aja?" tanyanya di sebelah Eca.

"Lo aja yang paling depan gak denger apalagi kita-kita yang dibelakang." suara siapa itu? Bukan, bukan Eca yang menjawabnya melainkan Enza yang berada di depan meja Eca.

"Yaelah santai aja kali bang." ucap Elis santai.

"Bang-bang, gue bukan abang lo su."

MARVEL (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang