20

21.2K 972 21
                                    

Yuhuu sudah di chap 20 omo omo
jangan lupa vote dan komen sahabat

⚠️! Warning typo !⚠️
.
.
.

Bel sekolah sudah berbunyi sejak 5 menit yang lalu namun Eca masih berada di kawasan sekolah karena takut bertemu dengan Marvel dan mengajaknya pulang bareng.

"Pengen pulang. Tapi nanti di depan ada Marvel." gelisah Eca yang sekarang sedang berada di toilet.

"Gue chat Fira aja kali ya! Buat nanya." idenya.

Eca membuka ponselnya dan mengirim chat kepada Fira.

Firandot

Me : fir, marvel masih di depan?

Firandot : Masih. Kenapa?

Me : oh enggak, btw thx

Firandot : Sip

Ia menutup ponselnya dan terduduk di lantai toilet sambil berfikir, kira-kira berapa lama dirinya akan berada disini.

Hari sudah sore perkiraan sekarang sudah jam 4 dan Eca masih berada di dalam toilet.

"Udah jam segini. Mungkin Marvel udah balik." opininya pada diri sendiri.

"Gak mungkin juga dia nunggu satu setengah jam."

"Okelah gue balik."

Eca memutuskan untuk pulang sebelumnya ia bercermin dahulu di kaca yang ada di toilet lalu pergi keluar menuju gerbang.

Sesampainya di gerbang depan ia terlihat sedang melihat sekeliling lalu bernafas lega.

"Huh. Untung udah gak ada."

Baru saja akan melangkah untuk mencari angkutan umum namun dirinya dihalangi motor besar tepat di depannya. Hampir saja ia tertabrak karena motor yang berhenti tiba-tiba.

Si pengendara motor yang berhenti di depannya membuka kaca helmnya, betapa terkejutnya Eca saat pengendara motor itu membuka kaca helm.

"Segitu gak pengennya lo sama gue?" si pengendara itu adalah Marvel. Yup Marvel.

Melihat siapa pengendara tersebut ia berusaha merubah raut mukanya dengan tenang. Lalu menggaruk tengkuknya yang tak gatal. "Gak kok." ucapnya berusaha sesantai mungkin.

Marvel menaikkan alisnya tak percaya.

Eca melihat itu berusaha meyakinkan. "Tadi kan gue anu piket dulu."

"Piket lo besok."

"Hah?"

"Gue bantuin piket aja." lanjutnya meyakinkan.

Marvel membalasnya bergumam. Sebenarnya ia tau Eca berbohong mau Eca menjelaskan nya sambil naik turun gunung bagi Marvel dia tetap berbohong karena Marvel sendiri sangat susah untung di bohongi. Dan dia juga tau ciri-ciri orang berbohong.

MARVEL (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang