Chapter 10

398 95 10
                                    

10. ANDRA MANJA

_________

"Dari tadi kerjaan lo cuman main hape doang? Bintang nangis, lo diem aja?" sewot Andra.

"Kan ada lo!"

"APA-APA GUE TERUS, KAPAN SALING NGERTIINNYA? GUE JUGA BUTUH DI NGERTIIN, LO GAK PERNAH BISA NGERTI"

Aina melirik pada pria itu, ada apa dengan Andra? Mengapa emosian sekali sikapnya? Padahal kan biasanya memang bergantian, kadang-kadang Aina juga memerlukan waktu untuk bersantai.

Sebenarnya yang di maksud, saling mengerti menurut Andra adalah, Aina harus ngerti kalau dia ingin seperti waktu biasanya yang suka bercanda bertiga bersama Bintang, bukan Aina yang sekarang sibuk dengan ponselnya.

Sudah hanpir satu bulan mereka menetap bertiga dengan Bintang dalam satu atap, dan hari ini Andra baru menyadari perasaannya pada Aina, meskipun masih di tutupi dengan gengsi.

"Lo kenapa si?" Aina menyimpan ponselnya di atas meja, "Keliatannya lo sewot mulu sama gue, kenapa si?"

"Gue biasa ajatuh!"

"Kayanya sih semenjak gue di anter jemput sama Rifqi ya, lo kenapa? Cemburu?" goda Aina.

"Gue? Cemburu, sama lo?" unjuk Andra pada dirinya sendiri dan Aina. "MIMPI LO KEJAUHAN BISA DI CEMBURUIN SAMA MANUSIA TAMPAN SEPERTI GUE!"

"Ya abis lo sewot mulu sama gue, guekan lagi chatingan dulu sama Rifqi, nanti juga gantian, lo boleh santai-santai"

Lihat saja betapa mirisnya menjadi Andra, gadis itu malah mementingan pria lain daripada melihat Andra kesulitan menimang-nimang Bintang yang sejak tadi tidak mau tidur.

Bintang ini semakin hari semakin pintar saja, ia bahkan sudah mulai kepo dengan apa yang Aina bicarakan. Saat Andra bicara dengan Aina, bayi mungil itu juga ikut bicara meskipun dengan bahasa yang sulit di mengerti.

"Hausyanmlqoqoamnak" kira-kira begitulah cara Bintang bicara.

"Uh sayang kenapa? Mau mimi?" tanya Aina yang kemudian tangannya terulur hendak menggendong Bintang.

"Ck! Udah sama gue aja! Lanjutin sana main hapenya"

"Dasar cowok aneh, lo tadi marah-marah suruh gue jagain Bintang, sekarang bilang gak usah!"

"Bikinin gue indomie goreng, gue laper"

"WHAT? LO SERIUSAN NYURUH GUE? NYURUH SEORANG AINA MEMBUATKAN MIE GORENG UNTUK LO?"

"Kenapa memang? Lo emang siapa? Tuan puteri? Lo bini gue, udah sewajarnya lo layanin gue, malah harusnya kita udah bercocok tanam"

"Bercocok tanam? Emang lo suka melihara tanaman?"

"Ck! Maksud gue itu bercinta,"

"IDIH HAHAHAHAHA, lo ngarep?"

Wajah Andra mendadak merah bagaikan kepiting rebus, sialan, mengapa bisa dirinya kelepasan mengatakan hal itu.

"Udah sana bikinin mie goreng, gue laper"

"Ciyeh pengen bercinta sama gue HAHAHHA" Aina terus saja meledek. Bahkan Bintang ikut tertawa mendengar ledekan Aina untuk Andra, "Tukan tukan si Bintang aja ikut ketawa haha. Ciyehhh lo demen ya sama gue? Jatuh cinta lo sama gue? Hahaha!"

Sambil beranjak pergi, Aina terus meledek Andra. Sementara Andra menahan malu'nya mati-matian. Ia tak mau mengakui, tapi ia juga sulit menyembunyikan.

Dia peka gak sih sama perasaan gue anjir! Umpat Andra dalam hatinya.

°°°°°

Weird Wedding ✓Kde žijí příběhy. Začni objevovat