Part 4 GV🏍️

9.4K 685 114
                                    

-Happy Reading-

Waktu yang ditunggu-tunggu akhirnya tiba, setelah selesai dengan urusan di Kampus. Delapan pasukan inti dari dua geng motor berkumpul di jalanan yang sepi untuk balapan. Mereka memilih jalanan yang sepi agar tak menggangu pengguna kendaraan lain.

Hanya delapan orang saja. Bagi Daven dan Melani itu hanya pertandingan kecil untuk memenangkan tempat parkiran saja. Berbeda dengan keempat sahabat mereka yang sangat antusias dengan pertandingan itu. Apalagi mereka sudah taruhan siapa yang menang.

Sudah terdapat dua team yang saling bersebrangan. Tiga orang mendukung Daven, tak lain adalah Reyfan, Bryan, dan Fiqiara.

Dan ada tiga orang juga yang mendukung Melani, mereka adalah Sintia, Deviana, dan juga Reyhan.

"Kenapa lo disini bukan disana?" tanya Sintia kepada Reyhan yang berdiri di tengah-tengah dirinya dan juga Deviana.

"Mau dukung Melani lah!" jawab Reyhan ngegas.

"Biasa aja kali, nggak perlu ngegas." ucap Sintia sewot.

"Iya, Sin. Reyhan disini mau dukung Melani, sedangkan Fiqiara disana dukung Daven." ucap Deviana sambil menunjuk ke arah Fiqiara yang berdiri ditengah-tengah Bryan dan Reyfan.

"Kok bisa?" tanya Sintia penuh selidik. Pasti ada ulah baru yang Fiqiara lakukan.

"Kita berempat taruhan. Kalau Melani menang, gue sama Reyhan boleh minta apapun ke Bryan dan Fiqiara. Begitu pun sebaiknya." jelas Deviana. Sintia hanya mengangguk paham.

Kemudian mereka kembali fokus kepada Daven dan juga Melani yang sudah berada di atas motor mereka masing-masing.

Suara deruman motor mereka terdengar mengelegar. Daven dan Melani saling melirik satu sama lain. Terlihat jika mereka tak akan menyerah untuk memenangkan tempat parkiran itu. Apalagi jika Daven yang menang, Dia bisa meminta tiga permintaan kepada Melani.

Reyfan berdiri di pertengahan sisi antara Daven dan Melani. Dia menggunakan peluit yang bertengger manis di lehernya.

"SIAP?" tanya Reyfan menoleh ke kanan dan kiri. Keduanya mengangguk pertanda iya.

"Three!"

"Two!"

"One!"

"GO!"

Daven dan Melani melajukan motornya sampai keduanya tak terlihat, mengilang dibalik tikungan.

Keempat temannya saling berteriak tentang siapa yang akan menang.

"MELANI PASTI MENANG!" teriak Reyhan.

"DAVEN YANG JELAS PASTI MENANG!" teriak Fiqiara tak kalah cempreng.

"MELANI!" teriak Deviana yang juga ikut menimbrung.

"DAVEN!" teriak Bryan.

"DIAM!" suara teriakan bukan berasal dari keempat orang yang berdebat tadi, melainkan dari Reyfan dan Sintia yang secara serempak berteriak. Keempat sahabatnya langsung diam tak berkutik.

GAVAL |Ganar & Valentía|Where stories live. Discover now